Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bangun, Nak, Jangan Tinggalkan Ibu"

Kompas.com - 19/09/2014, 16:40 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com — Yusuf Tewernussa, bayi yang mengalami kelainan pada dinding perut, mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Dr Haulussy, Ambon, Jumat (19/9/2014) sekitar pukul 02.30 WIT dini hari. Kepergian Yusuf pun menyisikan kesedihan yang teramat dalam bagi keluarga, khususnya bagi sang ibu, Melmira Tewernussa.

Dengan mata berkaca-kaca, Melmira perlahan-lahan menghampiri jasad anaknya yang berada di pojok kanan pintu masuk ruang jenazah Rumah Sakit Dr Haulussy pada siang itu. Wajahnya murung dan lesu. Tak ada sepatah kata pun yang terucap dari bibirnya saat sejumlah petugas medis mulai memasuki ruang tersebut.

Ibu muda ini hanya bisa terdiam sambil meratapi kepergian anak kesayangannya itu. Sesekali dia mengusap jenazah sang bayi yang telah terbungkus kain, seakan tak ingin melepaskan kepergian anaknya.

Suasana pun berubah menjadi haru ketika Melmira tak kuasa menahan tangis dan akhirnya meneteskan air mata di depan jasad anaknya. "Bangun, Nak, jangan pergi. Jangan tinggalkan mama," ucap Melmira terbata-bata.

Sebagai seorang ibu, Melmira hanya bisa pasrah atas segala cobaan yang menimpanya itu. Dia tak mampu berbuat apa-apa selain hanya meratapi kepergian buah hati yang sangat dicintainya itu. Lebih-lebih, kepergian anaknya itu terjadi saat suaminya tidak berada bersama di sampingnya karena sedang mencari nafkah sebagai seorang nelayan.

Saat ditemui Kompas.com, Melmira mengaku tak menyangka bayinya, Yusuf, akan pergi secepat itu. "Saya tidak menyangka anak saya akan pergi secepat ini. Tapi, saya harus ikhlas karena saya tahu Tuhan lebih menyayangi dia," kata Melmira sambil mengusap air matanya.

Dalam kesedihan yang mendalam itu, Melmira pun yakin bahwa anaknya itu akan tetap mencintainya meski dia sudah meninggal. "Saya yakin dia akan tetap mencintai saya karena saya dapat merasakan itu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com