“Saya sakit hati, karena sering dicurigai mencuri tembakau, padahal tidak,” ucap Slamet, di Mapolres Magelang, Jawa Tengah, Jumat (19/9/2014).
Merasa selalu dipojokkan oleh korban, ia pun gelap mata. Ia langsung mengambil alat penusuk karung beras (congkok) besi sepanjang 25 centimeter di salah satu kamar gudang. Ia menghampiri korban yang sedang mencuci di kamar mandi, lalu membabi buta menusuk perut dan dada korban hingga tewas.
Slamet yang masih kerabat korban itu mengaku menyesal telah membunuh korban. Seusai menusuk korban tanpa ampun, Slamet sempat hendak bunuh diri dengan cara menusuk-nusukkan alat itu ke arah perutnya. Namun, upayanya gagal setelah dihalau oleh teman kerjanya.
Slamet hanya mengalami beberapa luka di bagian perut. “Saya menyesal, makanya saya ingin bunuh diri saja waktu itu,” ucap warga Dusun Ponganan, Desa Argosoko, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang.
Setelah upaya bunuh diri gagal, ia lantas berinisatif untuk menyerahkan diri ke pihak berwajib. Ia lari keluar gudang, lalu menghentikan seseorang yang tengah mengendarai sepeda motor dan memintanya untuk mengantar ke Markas Polsek Secang.
Atas perbuatannya, kini Slamet harus mendekam di Mapolres Magelang menunggu proses penyelidikan selanjutnya. Ia terancam Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dan Pasal 340 tentang Pembunuhan dengan ancaman hukuman lebih dari 12 tahun penjara.
Sebelumnya diberitakan, seorang buruh perajang daun tembakau, Kirni, dibunuh Slamet di tempat kerjanya di gudang tembakau di Desa Candiretno, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sekitar pukul 10.00 WIB, Kamis (18/9/2014). Nyawa Kirni tidak tertolong lagi setelah ditusuk berkali-kali oleh pelaku menggunakan alat penusuk karung beras.
Baca juga: Ditikam Bertubi-tubi, Kirni Tewas di Gudang Tembakau
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.