Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Nikahi Istri Orang, Syairosi Pun Tewas Saat "Carok"

Kompas.com - 19/09/2014, 09:54 WIB
SUMENEP, KOMPAS.com - Dua warga yang sudah terbakar api dendam itu, menghunuskan celurit dan saling serang. Dalam tradisi Madura, hal ini dikenal dengan sebutan 'carok'. Akibat 'carok' ini, Ach Syairosi mengalami luka sabetan celurit di bagian lengan kiri, kepala bagian belakang hingga ke bagian bawah telinga kiri.

Syairosi dilarikan ke Puskesmas Ambunten, karena luka parah itu. Dia kemudian dirujuk ke RSD Sumenep. Namun Syairosi meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Sedangkan Ach Gazali, lawan Syairosi, hanya menderita luka bagian lengan kirinya, dan telah dirujuk ke di RSI Kalianget, untuk mendapat perawatan medis.

"Benar kami telah menerima laporan carok, antarwarga dari dua desa, korban meninggal,  sementara pelakunya masih di RSI Kalianget, motifnya ya dendam lama soal perempuaan," kata Kepala Polsek Ambunten, IPTU Supardi, Jumat (19/9/2014).

Polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara ( TKP)  dan memeriksa beberapa saksi, yang diduga terkait dengan dendam kesemat keduanya hingga berakhir carok.

Polisi juga mengamankan barang bukti berupa dua buah celurit, satu buah tongkat dan sepeda motor Honda Beat warna hitam Nopol M 3552 WA milik Ach Ghazali yang kini menjadi tersangka.

Dikatakan Supardi, permasalahan tersebut bermula saat Istri Rasyad (keponakan Ach Ghazali)  bernama Iin bekerja sebagai TKW ke Malaysia. Di tempat kerjanya, Iin bertemu Ach Syairosi, dan keduanya dikabarkan melangsungkan pernikahannya di bawah tangan di perantauannya di Malaysia.

Namun perkawinan mereka terendus keluarga besar Rasyad. Sehingga memicu dendam bagi keluarga Rasyad, termasuk Ach Ghazali. Hingga suatu saat, Ach Syairosi pulang kampung dan keduanya bertemu di sebuah pesta perkawinan di rumah Mustakir, Desa Campor Barat, Kecamatan Ambunten, Sumenep, Sabtu, 13 September 2014. Kala itu, Ach Gazali dan Ach Syairosi cekcok, bahkan sudah terjadi saling pukul tapi pakai tangan kosong. Namun perkelahian itu dilerai oleh warga yang hadir.

" Setelah kejadian cekcok kemarin, baru tadi malam mereka bertemu lagi dan langsung carok," sambung Supardi.

Kejadian berawal ketika  Syairosi yang mengendarai sepeda motor M 3552 WA, melintas di lokasi sebuah pameran pembangunan di Kecamatan Ambunten. Ternyata dia telah dibuntuti oleh pelaku Ach Ghazali. Selanjutnya setelah keduanya bertemu, cekcok berlanjut menjadi perkelahian tangan kosong. 

Tak lama berselang, keduanya sudah menghunuskan celurit. Ach Ghazali memegang celurit dan tongkat, sedang Ach Syairosi menggunakan sebilah celurit. Saling bacok terjadi di pertigaan Desa Ambunten Timur, sekitar 300 meter dari Markas Polsek Ambunten.

Warga tidak ada yang berani melerai karena keduanya memakai celurit. Polisi dan warga tiba ke lokasi setelah Ach Syairosi terkapar bermandikan darah, dan pelaku kabur. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com