Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Peras Guru SD, 2 Oknum Wartawan Ditangkap Warga

Kompas.com - 17/09/2014, 22:22 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno

Penulis

JEMBER, KOMPAS.com - Dua orang oknum wartawan media mingguan, Samsul Rizal (46), warga Desa Mayang, Kecamatan Mayang, dan Didik Hermanto (43), warga Desa Mrawan, Kecamatan Mayang, ditangkap Kepolisian Sektor (Polsek) Sempolan, Jember, Jawa Timur.

Dua orang tersebut ditangkap massa seusai melakukan pemerasan terhadap Im (36), seorang guru sekolah dasar (SD), warga Desa Karangharjo, Kecamatan Silo. Dari tangan pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp 1 juta, kemudian dua buah ponsel, dan dua kartu identitas wartawan.

Peristiwa pemerasan itu bermula saat kedua pelaku menghubungi korban, kemudian menakut- nakuti akan memberitakan isu perselingkuhan yang dialamatkan kepada korban. Setelah dihubungi, akhirnya pelaku sepakat bertemu dengan korban di rumahnya.

“Saat bertemu di rumahnya, korban meminta agar isu perselingkuhan tersebut tidak dimuat. Sebagai kompensasinya, kedua pelaku meminta imbalan berupa uang tunai sebesar Rp 1 juta,” terang Kapolsek Sempolan, AKP Adi Sutjipto, Rabu (17/9/2014).

Setelah menyerahkan uang tersebut, korban kemudian pergi keluar rumah lalu menceritakan kepada tetangganya. Mendengar cerita tersebut, tetangga korban langsung mengepung rumah korban, dan beberapa di antaranya ada yang masuk ke rumah untuk menginterogasi pelaku. Sempat terjadi adu mulut antara pelaku dengan warga, beruntung polisi segera datang ke lokasi kejadian, dan membawa keduanya ka mapolsek setempat.

“Keduanya sudah kami amankan di Mapolsek untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Mereka sudah kami tetapkan tersangka, dan kami jerat dengan Pasal 368 KUHP tentang pemerasan dan pengancaman,” ungkap dia.

Sementara itu, kedua tersangka membantah telah melakukan pemerasan. “Saya bukan melakukan pemerasan. Tapi saya dikasih dan dipaksa sama korban,” kata Samsul Rizal.

Dia mengaku datang ke rumah korban sebagai bentuk investigasi terkait rumor perselingkuhan yang dialamatkan kepada korban.

“Tidak ada niat untuk melakukan pemerasan. Saya hanya ingin memberitakan bahwa isu perselingkuhan Im itu adalah fitnah agar semua masyarakat tahu. Saya merasa, saya ini dijebak,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com