Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, Bayi Tanpa Dinding Perut Dirujuk ke Rumah Sakit di Ambon

Kompas.com - 17/09/2014, 19:12 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com - Pihak Rumah Sakit Daerah (RSUD) Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, memastikan akan segera merujuk Yusuf Tewernussa, bayi berusia dua hari yang menderita penyakit Omfalokel atau lahir tanpa dinding perut ke rumah sakit dr Haulussy Ambon.

Bayi malang itu terpaksa dirujuk lagi ke Ambon karena minimnya tenaga ahli dan pasilitas medis yang ada di RSUD Masohi untuk menangani kelainan bawaan yang ada pada sang bayi.

“Besok bayi Yusuf akan dirujuk ke Ambon untuk menjalani perawatan medis. Dia akan dirujuk ke RSUD dr Haulussy Ambon karena menurut kita disitu ada dokter ahlinya,” ungkap Direktrur RSUD Masohi, Ursula Trijastuti, saat dihubungi, Rabu (17/9/2014).

Dia mengungkapkan bahwa pihaknya telah berusaha semaksimal mungkin untuk menangani Yusuf namun karena dibutuhkan penanganan khusus maka bayi malang itu harus dapat dirujuk ke rumah sakit yang memadai.

“Selama berada di RSUD Masohi, dokter disini juga menangani bayi ini tapi memang dia harus dirujuk karena alasan tadi,” ujarnya.

Menurut dia, penanganan kelainan yang diderita Yusuf akan dilakukan dengan cara operasi namun biasanya itu akan dilakukan setelah sang bayi berusia 3 bulan.

”Itu waktu untuk memulihkan kondisi bayi jadi selama tiga bulan baru bisa dilakukan operasi,” ungkapnya.

Sebelum dirujuk ke RSUD Masohi, Yusuf bersama ibunya sempat dirawat di Puskesmas Layeni, Kecamatan Waipia Kabupaten Maluku Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com