Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya Seekor Sapi yang Bisa Diselamatkan dari Rumah Mbah Din...

Kompas.com - 17/09/2014, 15:04 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Peristiwa kebakaran melanda sebuah rumah di Dusun Getas Kombang, Desa Jatirunggo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Rabu (17/9/2014) siang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, karena penghuni tidak berada di dalam rumah.

Hanya seekor sapi yang berhasil diselamatkan, sebelum rumah merangkap kandang sapi milik Sami'in alias Mbah Din (60) tersebut dilumat api. "Rumah Mbah Din kebetulan kosong, yang ada hanya sapi. Langsung saya potong dadungnya (talinya) saya bawa lari," kata Rohadi (45), tetangga Mbah Din.

Saat kebakaran melanda, Mbah Din dan istrinya, Khotimah tengah memanen cabai di ladang, sedangkan anaknya Zamrowi, bekerja sebagai buruh bangunan di luar desa.

"Istri kebetulan sedang menemani anak beli jajan di warung setelah menjemput anak dari TK. Habis semua milik kami, yang ada hanya baju dibadan ini dan sapi milik bapak," kata Zamrowi didampingi istrinya, Kutriyah.

Hanya dalam hitungan menit, rumah berukuran 10x10 meter persegi rumah Mbah Din ludes dimakan si jago merah. Selain karena keseluruhan material rumah berbahan papan kayu, saat kejadian angin berhembus kencang.

Seorang saksi mata yang juga tetangga korban, Sudarti (51) menuturkan, sekitar pukul 10.30 wib dia dikejutkan teriakan dari tukang yang tengah mengerjakan rumah tetangganya yang memberitahukan bahwa rumah Mbah Din terbakar.

Saat dia keluar rumah, api sudah membumbung tinggi dari rumah Mbah Din yang letaknya persis di belakang rumahnya. "Kulo medal geni mpun inggil (saya keluar api sudah tinggi). Saya dan anak saya teriak-teriak minta tolong tapi tidak ada yang mendengar karena warga masih di ladang," kata Sudarti.

Setelah api semakin tinggi, barulah sebagian warga yang melihat kepulan asap menghitam di langit berhamburan pulang dari sawah. Warga berupaya memadamkan api dengan air seadanya dari rumah. Namun, upaya mereka tidak banyak berarti karena api lebih cepat memakan seisi rumah hingga tinggal puing-puing.

"Air di sini juga sulit mas, tadi saja hanya pakai air yang tersisa di bak-bak kamar mandi rumah," imbuh Sudarti.

Regu pemadam kebakaran dari BPBD Kabupaten Semarang yang datang ke lokasi setengah jam kemudian hanya bisa memadamkan sisa-sisa api agar tidak merembet ke lokasi lain. Mobil damkar berkapasitas 5.000 liter kesulitan masuk ke lokasi karena jalanan rusak parah.

Kepala BPBD Kabupaten Semarang, Arief Budianto yang datang ke lokasi mengaku masih menyelidiki penyebab kebakaran itu termasuk jumlah kerugian yang ditimbulkan. "Belum bisa disampaikan, kami masih menyelidiki dan menghitung kerugian materiil," kata Arief. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com