Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi NasDem Ingatkan Pemerintah Tidak Jadi Monster di Masyarakat

Kompas.com - 17/09/2014, 03:20 WIB
Kontributor Manggarai, Markus Makur

Penulis


BORONG, KOMPAS.com
- Koordinator Wilayah Nusa Tenggara Timur Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yang juga Calon anggota DPR dari wilayah Nusa Tenggara Timur, Johny G Plate menegaskan, Pemerintah harus menjadi pengayom dan pelindung masyarakat bukan menjadi monster bagi masyarakat.

Pendapat ini disampaikan berkaitan dengan konflik pertambangan di Kabupaten Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur serta beberapa lokasi pertambangan di Kabupaten Manggarai Timur.

Belakangan ini terjadi konflik antara perusahaan pertambangan dengan warga masyarakat yang menolak operasi pertambangan.

Demikian dijelaskannya saat dikonfirmasi Kompas.com dari Borong melalui media pesan singkat, Selasa (16/9/2014) malam sekitar pukul 19.30 Wita.

Menurutnya, pemerintah dan birokrat harus bertindak sebagai pelayan masyarakat, hindari sikap lalim dan menyerang masyarakatnya sendiri. Tidak ada argumentasi yang membenarkan pemerintah pada saat kebijakannya bertentangan dengan kehendak umum masyarakat.

"Alasan legal formal tidak boleh menjadi pembenaran dan seharusnya kalah terhadap kepentingan umum masyarakat," kata Plate.

Berkaitan dengan konflik pertambangan di Kabupaten Manggarai Timur, NTT, Plate, berpendapat, pertambangan open pit di Flores termasuk Kabupaten Manggarai Timur tidak akan bisa memenuhi tiga syarat tambang bagi pulau sempit dan padat penduduk, antara lain, tidak akan terpenuhi asas tepat manfaat, tepat tempat dan tepat waktu, hanya deep underground mining yang mungkin bisa didiskusikan jika memenuhi tiga syarat tersebut.

Lahan usaha dan pemukiman masyarakat akan over lapping dengan areal kegiatan tambang dan itu pasti merugikan masyarakat. Polusi akibat tambang juga akan berdampak pada buruknya kualitas kesehatan dan reproduksi pasangan usia produktif yang pada akhirnya mengakibatkan anak dan generasi depan yang tidak sehat fisik maupun inteligensia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com