Bahkan sampai malam ini, ratusan suporter tamu masih terkepung di stadion akibat situasi masih memanas. Namun demikian, suporter dari PSPS Solo dijaga ketat petugas kepolisian setempat untuk menghindari bentrok susulan.
Dindin (35), salah seorang warga Tasikmalaya yang berada di sekitar lokasi kejadian mengatakan, kerusuhan diduga akibat saling ejek antar-suporter di akhir pertandingan petang tadi. Tiba-tiba kedua suporter terlibat saling serang hingga akhirnya terjadi kerusuhan. Beberapa kendaraan yang terparkir di luar stadion pun rusak akibat ulah suporter.
"Saya tadi sore mau ke arah stadion, dan melihat ribuan orang saling serang sambil saling ejek tentang klub bola. Katanya di sini tadi bertanding PSGC tuan rumah dengan PSPS Solo. Waduh mobil pada hancur yang di luar stadion. Kalau di dalam stadion masih banyak pendukung Solo yang tak bisa keluar," ungkap Dindin melalui sambungan telepon, Selasa malam.
Sampai sekarang, tambah Dindin, situasi di luar stadion masih dipadati orang berseragam pendukung PSGC Ciamis. Ratusan petugas kepolisian pun terlihat bersiaga mengamankan lokasi kejadian.
Saat terjadi kerusuhan, lanjut Dindin, warga di sekitar stadion terlihat panik dan sebagian pengendara motor memilih melarikan diri untuk menjauh dari lokasi kejadian.
"Massa masih banyak banget berkerumun di stadion. Tadi saling serang. Jalan di depan gerbang stadion ditutup, warga pada lari menyelamatkan diri. Katanya gara-gara Ciamis kalah," kata dia.
Sampai berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari kepolisian penyebab terjadinya kerusuhan antar-suporter tersebut. Ratusan suporter PSPS Solo masih terkurung di dalam stadion dengan pengamanan ketat aparat kepolisian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.