Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Air Liur Perawan, Seorang Dukun Cabuli Siswi SMA

Kompas.com - 16/09/2014, 15:31 WIB
Kontributor Bone, Abdul Haq

Penulis

SINJAI, KOMPAS.com — AP (39), warga Dompili, Desa Saukang, Kecamatan Sinjai Timur, terpaksa mendekam di sel tahanan Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Sinjai, Sulawesi Selatan, lantaran mencabuli seorang siswi sekolah menengah atas (SMA) saat menggelar ritual buang sial, Selasa (16/9/2014).

Peristiwa yang menimpa korban, HM (17), siswi kelas 3 SMA, ini bermula saat tante korban, Nor (48), mendatangi kediaman pelaku yang berprofesi sebagai dukun untuk menanyakan perihal properti yang dijualnya tetapi tak kunjung laku. Atas dasar inilah, AP meminta agar Nor mengumpulkan lima gadis perawan untuk diambil air liurnya sebagai bagian dari ritual untuk membuang sial.

Nor kemudian memenuhi permintaan AP, bahkan membawakan tujuh gadis perawan, masing-masing adalah AM (17), AN (19), LS (21), NS (18), IM (20), ST (16), dan AM (15). Sekitar pukul 11.00 Wita, pelaku lalu memanggil para gadis tersebut satu per satu ke dalam kamar untuk diambil air liurnya selama 5 menit. Namun, yang mengherankan, giliran HM diambil liurnya hampir satu jam dan pintu kamar pelaku tertutup.

Kejadian tersebut baru terungkap pada keesokan harinya setelah korban menangis dan tidak masuk sekolah. Setelah didesak oleh orangtuanya, korban mengungkapkan perbuatan pelaku terhadap dirinya.

HM mengungkapkan, ketika di dalam kamar, pelaku meminta dirinya untuk meminum air. Setelah meminum air, ia langsung lemas dan tak sadarkan diri. Pelaku kemudian melucuti celana korban dan leluasa melampiaskan nafsu bejatnya.

"Setelah minum air, saya langsung lemah. Ketika celana saya dibuka, saya tidak bisa melawan. Saya takut cerita karena diancam," ujar korban.

Sementara itu, AP mengaku tidak melakukan apa-apa selain meminta air liur HM untuk dikumpulkan dalam gelas. Gelas itu akan digunakan untuk memantrai rumah tante korban supaya mudah dijual.

"Anak itu saya tidak apa-apai, cuma lima menit di dalam kamar. Coba kita tanya anak lain, tidak ada yang saya sentuh, bahkan ada dua anak yang saya tolak karena masih di bawah umur," kilah AP.

Kasat Reskrim Polres Sinjai AKP Andi Rahmat mengungkapkan, pelaku saat ini telah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan. "Pelaku sementara kami tahan untuk diperiksa," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com