Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Istrinya Dihina, Syaikho Bunuh Pemilik Kontrakan

Kompas.com - 15/09/2014, 19:37 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis


MALANG, KOMPAS.com - Syaikho (28), warga Jalan Mpu Gandring, Desa Tulusbesar, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, nekat membunuh Winarti (40), seorang pengrajin tempe dan pemilik rumah kontrakan Syaikho karena diketahui menghina istrinya.

Syaikho membunuh korban dengan cara mengikat lehernya dengan tali kapal. Tak lama kemudian, pelaku tertangkap dan nyaris tewas dipukuli massa.

Menurut keterangan Jumari (30), anak menantu sang korban, pelaku membunuh korban sekira pukul 10.00 WIB, Senin (15/9/2014).

"Baru diketahui kalau korban dibunuh orang pada pukul 13.30 WIB," katanya.

Sementara itu, menurut pengakuannya Syaikho, saat diperiksa polisi di Mapolres Malang, dirinya sudah gelap mata nekat membunuh korban.

"Dia itu sering menghina istri saya. Dia sering bilang kalau istri saya yang sedang hamil muda dikatakan malas dan bisanya hanya tidur-tiduran saja di rumah kontrakan," kata Syaikho.

Mendengar perkataan korban, Syaikho merasa sakit hati.

"Saya langsung mengambil tali tampar (tali kapal) dan menjerat leher korban sampai mati. Tali tampar itu masih mengikat dileher korban. lalu saya tinggal pergi," katanya.

Rumah korban berdekat dengan rumah kontrakan yang ditempati pelaku.

"Rumah yang ditempati saya itu adalah rumah dia. saya kontrak ke dia. Saya kesal, istri saya yang hamil muda terus diolok-olok terus sama korban," katanya.

Sebelum pelaku mau membunuh korban, pelaku terlebih dahulu merampok segala perhiasan yang dipakai korban. Setelah berhasil merampas perhiasan milik korban, pelaku langsung mengikat leher korban dengan tampar.

Tak lama setelah membunuh, pelaku langsung ditangkap oleh warga. Warga sudah mencurigai bahwa Syaikho yang membunuh korban. Warga langsung bertindak dan memukuli pelaku hingga babak belur.

Untungnya, polisi langsung ke lokasi dan mengamankan pelaku dari amukan warga setempat. Selain mengamankan pelaku, polisi juga mengamankan satu orang yang diduga teman dekat pelaku.

"Satu orang teman pelaku kita amankan dan masih berstatus sebagai saksi. Masih kita periksa," kata Kasatreskrim Polres Malang, AKP Wahyu Hidayat.

Tim identifikasi dari Polres Malang, masih terus melakukan pemeriksaan dan otopsi terhadap jasad korban yang sudah dilarikan ke kamar jenazah di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

"Pelaku memang sempat dihajar massa dan berhasil kita amankan. Dua pelaku saat ini masih menjalami pemeriksaan intensif di Polres," kata Wahyu, Senin (15/9/2014) malam.

Pelaku mengaku kata Wahyu nekat membunuh karena sakit hati pada perkataan korban yang dinilai menghina istri pelaku.

"Pengakuan pelaku karena sakit hati atas korban yang menghina istrinya. Tapi sebelum pelaku membunuh korban sudah merampok perhiasan milik korban," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com