Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Masuk ke Alun-alun Bung Karno, Masyarakat Dimintai Uang

Kompas.com - 15/09/2014, 05:12 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


UNGARAN, KOMPAS.com - Alun-alun Bung Karno, Ungaran, Kabupaten Semarang mungkin satu-satunya ruang publik di dunia yang berbayar. Warga kota Ungaran sejak lama mengeluhkan 'ticketing' bagi pengunjung yang masuk ke alun-alun dengan dalih sebagai uang parkir.

Masyarakat yang ingin menikmati keberadaan alun-alun sebagai ruang publik yang disediakan pemkab Semarang itu harus mengeluarkan uang antara Rp 1.000-Rp 2.000 yang ditarik oleh petugas dipintu masuk alun-alun. Seorang warga Kalirejo, Abi Farhan (37) mengutarakan menjelang sore hari jalan masuk alun-alun Bung Karno dipasang portal. Setiap warga yang membawa kendaaran yang ingin masuk alun-alun ditarik uang Rp 1.000.

"Jam tiga sore belum diportal. Sekitar pukul 15.30 WIB tukang parkirnya datang langsung masang portal di jalan masuk alun-alun, dan warga yang mau masuk alun-alun ditariki Rp 1.000,’’ keluhnya, Minggu (14/9/2014).

Menurutnya, adanya penarikan uang itu bukan lagi termasuk parkir melainkan ticketing. Artinya, warga harus bayar saat masuk alun-alun Bung Karno kendati hanya memutar-mutar di komplek alun-alun.

"Kalau uang parkir, ya ditariknya di lahan parkir. Bukan di pintu masuk alun-alun. Meskipun hanya keliling alun-alun naik motor, warga tetap ditariki uang. Masa masuk alun-alun saja bayar,’’ tukasnya.

Adanya keluhan masyarakat itu ternyata sudah diketahui Wakil Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Mas’ud Ridwan. "Memang banyak informasi dan keluhan dari masyarakat menyangkut cara penarikan parkir yang tidak lazim tersebut. Sehingga terkesan orang mau melihat lapangan saja harus bayar,’’ ujar Gus Ud, panggilan akrab Mas’ud Ridwan.

Berbicara retribusi parkir, kata Gus Ud, pemkab mestinya memberikan pelayanan terlebih dahulu baru menarik retribusinya. Tapi fakta di lapangan ternyata orang mau masuk alun-alun saja sudah harus bayar dahulu.

"Masuk alun-alun harus bayar itu mungkin di seluruh Indonesia ya baru di alun-alun Bung Karno. Dishubkominfo harus segera menertibkan," tandasnya.

Gus Ud meminta penarikan retribusi parkir harus dilakukan secara benar. Menurutnya pelayanan terkait fasilitas pemerintah itu diberikan oleh manusianya, bukan tempatnya. Artinya, tempat yang disediakan pemkab lantas dianggap pelayanan.

"Ini seolah-olah membatasi aktivitas masyarakat di ruang publik yang disediakan pemkab, hak masyarakat untuk menikmati ruang publik terkekang,’’ katanya.

Informasi saja, Alun-alun Bung Karno, yang terletak di Kelurahan Kalirejo merupakan ruang publik teranyar di Kabupaten Semarang. Selain lapangan rumput, disini juga lengkapi dengan jogging track, air mancur, kuliner dan arena skateboard dan gelanggang pemuda.

Pada masa kampanye Pileg dan Pilpres lalu Alun-alun Bung Karno menjadi langganan penyelenggaraan kampanye. Tercatat sejumlah tokoh nasional yang hadir disini antara lain Megawati Sukarnoputri, Khofifah Indar Parawansa, dan Wiranto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com