Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPW PPP DIY Minta Kubu yang Berseteru Segera Islah

Kompas.com - 15/09/2014, 03:00 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangungan (PPP) se Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta kedua kubu yang saat ini saling berseteru untuk segera Islah. Selain itu, mereka juga mendesak agar muktamar segera di gelar untuk menentukan pemimpin baru, sehingga roda organisasi dapat normal kembali.

"Kami telah menggelar rapat koordinasi dengan seluruh pimpinan DPW dan DPC PPP se DIY. Ada beberapa hal yang telah disepakati," ujar Sukri Fadholi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP DIY, Minggu (14/09/2014).

Sukri menuturkan, dalam rapat koordinasi itu disepakati, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP se DIY berada di posisi netral dan tidak mendukung salah satu kubu. Menurutnya, sangatlah memalukan PPP sebagai partai Islam terjadi konflik hanya karena untuk mendapatkan kekuasaan dan jabatan.

Karenanya kedua kubu yang berseteru, lanjutnya diharapkan segera Islah. Sehingga tidak ada gejolak yang merugikan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Gejolak yang terjadi saat ini merugikan Partai, karenanya kami mendorong agar kedua kubu segera melakukan islah demi partai," tegasnya.

Selain dua hal itu, hasil koordinasi Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP se DIY sepakat agar segera digelar muktamar untuk menentukan pemimpin baru. Dengan adanya pemimpin baru maka roda organisasi segera bisa berjalan normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com