Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Minta Dibelikan Bakso, Jamaluddin Ditemukan Tewas Tergantung

Kompas.com - 12/09/2014, 19:48 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Diduga tak kuat menahan beban penyakit yang dideritanya sejak lima tahun terakhir, Jamaluddin (38), warga Pasar Baru, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, gantung diri. Ayah tiga anak ini ditemukan tewas tergantung di dalam rumah orangtuanya, Jumat petang (12/9/2014).

Orangtua korban dan dua anaknya yang masih kecil tampak tak kuasa menahan tangis saat mendapati ayahnya tergantung di salah satu sudut rumahnya. Peristiwa ini langsung menghebohkan warga setempat.

Sejumlah keluarga dan tetangganya bahkan tak percaya Jamaluddin yang selama ini dikenal peramah, memilih bunuh diri meninggalkan tiga anak dan istrinya, Fatimah yang tengah hamil 7 bulan.

Ayah dari Jamaluddin, Haji Aby menceritakan, peristiwa ini bermula ketika petang tadi Jamaluddin meminta Haji Aby membelikan semangkok bakso. Setelah Haji Aby meninggalkan rumah, Jamaluddin diduga mengunci rumah dari dalam.

Saat pulang membawa semangkok bakso makanan kesukaan anaknya, Haji Aby mendapati rumah dalam keadaan terkunci. Lalu, Haji Aby mengintip ke dalam dan kaget melihat anaknya sudah tergantung. Aby pun berteriak meminta tolong. Warga sekitar kemudian berdatangan membuka paksa pintu rumah demi menyelamatkan Jamaluddin. Namun sayang, pria ini sudah tewas.

Kabar kematian Jamaluddin langsung menggemparkan keluarga dan warga sekitar. Ratusan warga berdatangan untuk melihat mayat Jamaluddin.

Tetangga Jamaluddin, Rahmat mengatakan, upaya bunuh diri yang dilakukan Jamaluddin sudah yang keempat kalinya. Dia menduga, Jamaluddin bunuh diri karena tak kuat menahan sakit yang sudah lama dideritanya. Ia sering merasa pusing dan selalu emosi.

“Jamaluddin bahkan sering mengusir seisi rumahnya, termasuk istrinya sendiri dari rumahnya jika penyakitnya kambuh,” ujar Rahmat.

Sejumlah petugas Polsek Polewali Mandar langsung melakukan visum untuk memastikan penyebab kematian korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com