"Kita tidak boleh mencampuri pilihan Ahok tersebut, tetapi kita juga harus hargai keputusan itu,” kata Frans yang juga adalah ketua DPD Partai Indonesia Perjuangan (PDI-P) Provinsi NTT, saat ditemui Kompas.com, Kamis (11/9/2014).
Menurut Frans, jika pilihan Ahok selanjutnya diarahkan ke mana pun tetap dihargai karena itu merupakan karakter atau ciri khas pribadinya.
"Kan masing-masing orang maupun pemimpin punya karakter beda-beda,” jelas Frans.
Diberitakan, Ahok, yang sebentar lagi akan menjabat sebagai gubernur karena terpilihnya Joko Widodo menjadi presiden, resmi mengajukan surat pengunduran diri kepada DPP Partai Gerindra di Jakarta. Surat pengunduran diri itu diterima Sekretariat DPP Partai Gerindra pada Rabu (10/9/2014) siang.
Pengunduran diri Ahok ini karena berbeda pendapat dengan Partai Gerindra terkait Rancangan Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang saat ini masih menjadi pembahasan di DPR RI. Partai Gerindra bersama Koalisi Merah Putih mengusulkan sistem pilkada dikembalikan melalui pemilihan di DPRD. Sedangkan Ahok berpandangan bahwa pilkada mesti dilakukan secara langsung oleh rakyat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.