Warga Korban Penutupan Dolly Dilatih Bikin Bakso dan Pangsit

Keterampilan itu diharapkan dapat dikembangkan sebagai usaha ekonomi warga setelah tidak ada lagi aktivitas prostitusi di Dolly dan Jarak.

Selain berlatih membuat bakso dan pangsit, sekitar 80 warga di lokasi ring I dan II Dolly dan Jarak Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan itu juga berlatih membuat roti, nugget dari berbagai bahan.

Bertempat di Gedung Kecamatan Sawahan, mereka juga didatangkan sejumlah pengusaha kecil yang sukses untuk memaparkan pengalaman dan testimoninya. "Kami berharap, testimoni pengusaha sukses itu bisa menginspirasi warga agar bisa bangkit secara ekonomi dan tidak lagi mengandalkan aktivitas prostitusi dalam mencari nafkah," kata Camat Sawahan, Muslich Hariadi.

Pemkot Surabaya, kata dia, sudah menyiapkan konsep khusus menangani dampak ekonomi pasca penutupan Dolly. Selain memberi pelatihan usaha ekonomi, sebanyak 168 warga terdampak juga ditampung menjadi tenaga harian di lingkungan Pemkot Surabaya untuk ditempatkan di sejumlah kantor dinas.

Acara pelatihan yang digelar selama tiga hari sejak kemarin, sampai Jumat (12/9/2014) besok itu didukung oleh dua perusahaan untuk menyalurkan dana sosialnya, yakni PT Terminal Petikemas, dan PT Wangsa Agung.

Pemerintah menutup lokasi pelacuran Dolly-Jarak, yang konon terbesar di Asia Tenggara itu pada 18 Juni lalu. Pemkot Surabaya akan mengubah lokasi tersebut sebagai sentra ekonomi yang terintegrasi.