Kepala SD Induk, Dwi Winarsih mengatakan, penyakit cacar awalnya menyerang satu siswa, selanjutnya menular ke teman-teman lainnya hingga penderita mencapai 18 orang.
“Bisa jadi itu wabah, karena menyerang sebanyak 18 siswa. Hanya satu kelas saja yang terserang penyakit tersebut, lainnya tidak,” tutur Dwi Winarsih didampingi guru Unit Kesehatan Sekolah (UKS), Hadi Astuti, Senin (8/9/2014) siang.
Hadi Astuti menambahkan, pihaknya telah melaporkan kejadian itu ke Puskesmas Ungaran. Selanjutnya sekolah diminta melokalisasi penularan dengan meliburkan siswa yang terkena cacar air untuk istirahat di rumah sampai mereka benar-benar sehat.
“Jadi mereka yang terkena cacar kita liburkan paling lama seminggu, sampai benar-benar sembuh. Sebab jika berangkat ke sekolah akan menulari teman lainnya. Sebab penularan virus ini sangat mudah dan cepat. Alhamdulillah, sekarang sudah pada sehat,” tutur Hadi Astuti.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Ungaran, Gunadi mengatakan, pihaknya akan memeriksa sekolah yang siswanya terserang cacar air. Penyakit cacar air, menurut Gunadi, bisa menyerang semua lapisan umur dan tidak mengenal musim.
“Baru kali ini ada serangan cacar sebanyak itu dalam satu lingkungan sekolah. Penyakit ini memang tidak mengenal musim. Penularannya juga mudah dan cepat karena disebabkan oleh virus. Bisa saja ada siswa yang terkena virus itu dari luar sekolah, lalu menyebar dan menular ke teman-temannya,” kata Gunadi.
Ia mengimbau masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat, rutin berolahraga serta mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan istirahat yang cukup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.