Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irasional, Ada Janin Bisa Berpindah ke Rahim Ibu Lain

Kompas.com - 08/09/2014, 12:30 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Dokter spesialis obstetri-ginekologi, Dr Hary Purwoko, Sp.OG menilai, secara medis peristiwa janin berpindah rahim seperti yang konon terjadi di sebuah dusun terpencil di Kabupaten Semarang sangat irasional.

Namun Hary menolak mengomentari peristiwa itu lebih jauh, sebelum mengetahui keterangan yang lebih jelas dari bidan desa atau dokter kandungan yang menanganinya. Termasuk serta kedua wanita yang terlibat dalam kasus "janin pindah rahim" tersebut.

"Dalam medis itu tidak mungkin. Saya tidak mau berkomentar panjang karena terus terang belum tahu persis bagaimana itu terjadi," kata dokter yang berdinas di RS Kusuma Ungaran ini melalui sambungan telepon, Senin (8/9/2014) siang.

Seperti yang telah diberitakan, kisah janin berpindah rahim mengundang minat media untuk menembus lokasi terpencil demi mendapatkan kesaksian dari pihak pihak yang terlibat.

Sejumlah wartawan, Minggu (7/9/2019) kemarin berkesempatan mengunjungi Dusun Watugajah, Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus untuk menemui orang yang sebelumnya hanya diceritakan oleh Kepala Dusun Watugajah, Sanyoto.

Menuju Dusun Watugajah tidaklah mudah, jalanan masih berupa batu yang tidak rata. Jalan menuju dusun itu hanya bisa dilalui sepeda motor dan kendaraan bergardan ganda. Sebab, banyak ruas jalan yang patah karena kondisi tanah yang labil. Bahkan, jika musim hujan, jalan hanya bisa dilalui sepeda motor.

Saat berhasil ditemui, Ida Ariyani (30) mengisahkan, kehamilan aneh yang dialaminya terjadi sekitar empat bulan lalu. Bermula ketika dia jatuh di kamar mandi rumah usai membantu suaminya, Mohammad Daerofi (33) memanen jagung di ladang. “Perut dan pinggang saya terasa sakit sekali,” ujar dia.

Lantas, Ida meminta tolong ibu mertuanya, Ny Supiyem (65) untuk memijat bagian tubuhnya yang sakit. “Ibu mertua saya ini memang tukang pijat sekaligus dukun bayi di sini,” kata Ida.

Alangkah terkejutnya mertua dan menantu tersebut ketika mengetahui tanda-tanda adanya janin berusia empat bulan lebih di dalam perut Ida. “Nduk,  wingi kowe kan tak pijet rung ono sesasi kan ora ono janine, kok saiki wis ono bayi ucul seko gantilan (Nak, kemarin kamu saya pijat belum ada sebulan kan tidak ada janinnya, kok sekarang ada bayi lepas dari gantilan),” ucap Ida menirukan ucapan Supiyem.

Dalam dunia dukun bayi di Jawa, gantilan adalah kata lain dari rahim kecil. Biasanya menjadi penanda bagi dukun bayi untuk menentukan usia janin. Ketika lepas dari rahim kecil atau dengan kata lain masuk ke rahim besar maka janin diperkirakan berusia di atas empat bulan.

Ida pun heran, sebab ia selama ini tidak merasakan tanda-tanda kehamilan seperti pada umumnya perempuan yang hamil. “Ya biasa saja, tidak ngidam, tidak merasa pusing ataupun muntah-muntah,” kata dia.

Bahkan, Ida merupakan akseptor KB aktif dan baru saja datang bulan. “Saya itu KB pil dan tidak pernah lupa minum pil KB,” tegas dia.

Bersamaan dengan itu, Zumiyati (35), yang tak lain adalah kakak iparIda yang tengah hamil delapan bulan secara medis dinyatakan tidak hamil. “Di USG tidak terlihat janin, padahal jelas-jelas perutnya besar dan dinyatakan hamil oleh bidan desa,” ucap Ida.

Seiring waktu, setelah kejadian aneh tersebut, perut Zumiyati mengecil, sementara perut Ida makin membesar. “Padahal mbak Zum sudah menyiapkan perlengkapan bayi untuk kelahiran anak keduanya itu. Karena hilang, akhirnya barang-barang itu diberikan ke saya,” imbuh dia. 

Saat ini usia kandungan Ida sudah menginjak sembilan bulan. Ia selalu rajin pergi ke Posyandu dan memeriksakan kandungannya ke bidan setempat. “Usia kandungan saat ini sudah hampir sembilan bulan, tinggal menunggu waktu untuk kelahiran bayinya,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Dusun Watugajah Sanyoto (54), mengaku kejadian pindah janin bukan hal baru bagi warga dusunnya. Cerita-cerita berbau mistis tersebut sudah didengarnya sejak kecil. Hanya saja, perpindahan janin ke perut wanita lain biasanya terjadi atas kesepakatan dua keluarga dengan bantuan seorang dukun atau paranormal.  “Nah kalau yang ini pindah sendiri. Warga pun hanya sebatas heran, kok bisa ya?” ujar dia.

Baca juga: Soal Janin Pindah ke Rahim Ibu Lain, Ini Kesaksian Bidan Desa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com