Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Naik Haji, Penjual Bubur Candil Ini Menabung 24 Tahun

Kompas.com - 08/09/2014, 08:45 WIB
BANYUMAS, KOMPAS.com — Sariyah, perempuan berusia 52 tahun asal warga Desa Karanglewas Kidul, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, pada tahun 2014 akan menunaikan ibadah haji.

Bukan karena mendapat "durian runtuh", Sariyah, yang merupakan penjual bubur candil keliling, ini dapat berangkat ke Mekkah. Sebab, dia sudah memulai tekad bisa berhaji sejak 1990. Selama 24 tahun itu pula dia tekun menabung.

"Saya kalau nabung tidak setiap hari, kadang dua atau tiga hari sekali, bahkan jika memang tidak ada sisa uangnya, saya baru satu minggu menabung. Itu pun sekali menabung saya hanya Rp 20.000," ungkap dia yang ditemui di rumahnya, Minggu (7/9/2014).

"Setiap hari, dari hasil keliling jualan bubur candil sama sepeda biasanya saya dapat Rp 20.000 sampai Rp 30.000. Ya kadang-kadang malah kurang dari itu," kata Sariyah.

Namun, dengan tekadnya yang besar, dia berhasil mengumpulkan uang. Pada 2010, dia mendaftar pemberangkatan haji ke Kantor Kementerian Agama Banyumas. Namun, dia harus masuk dalam daftar antrean dan baru akan berangkat haji pada 2014 ini. "Saat itu, saya mendaftar dengan uang Rp 25 juta dan harus mengantre empat tahun," kata dia.

Meski sudah mendaftarkan diri, Sariyah tetap meneruskan kebiasaannya untuk gemar menabung. "Saya nabung terus karena uangnya kan masih kurang untuk ongkos dan sangu (bekal) haji," sambung dia lagi.

Satu kunci untuk bisa mewujudkan niat beribadah haji, menurut dia, adalah ketekunan dan selalu berdoa. "Kuncinya hanya satu, niatnya harus sungguhan dan selalu berdoa kepada Allah SWT, lalu kita berusaha," ungkap dia.

Dulu, sebelum menggunakan sepeda onthel untuk berjualan, dia hanya menggendong barang dagangannya. "Dulu waktu jualan menggunakan gendong, setiap hari penghasilan saya antara Rp 5.000 sampai Rp 7.000. Alhamdulilah sekarang sudah lumayan," kata perempuan satu anak ini.

Sudah lebih dari 10 tahun, Sariyah harus hidup sendiri sejak suaminya meninggal dunia. Selama itu, dia menggantungkan hidupnya dari pendapatan sebagai penjual bubur candil keliling.

"Alhamdulillah dari hasil usaha sebagai penjual bubur candil keliling saya bisa menyekolahkan putra saya," ungkap dia.

Kini, putra Sariyah satu-satunya, bernama Ilham Setiawan, sudah bekerja dan memiliki keluarga yang tinggal di Jakarta. Sariyah akan menjadi salah satu calon jemaah haji yang bertolak ke Tanah Suci dengan kelompok penerbangan 47. "Berapa pun pendapatan saya setiap hari, saya selalu syukuri," ujar dia menutup perbincangan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com