Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polantas yang Bertindak bak Koboi Dinilai Telah Lalai

Kompas.com - 05/09/2014, 20:54 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani Julius

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Seorang anggota Polantas Polresta Samarinda di Kalimantan Timur melepaskan tembakan untuk menghentikan mobil pikap yang menerobos razia di sebuah poros Samarinda-Bontang-Sangatta awal pekan ini.

Aksi "koboi" Brigadir Polisi berinisial F ini menyebabkan seorang warga bernama Widodo (39), warga Sangatta yang tengah melintas dengan sepeda motor, nyaris tewas. Peluru nyasar yang dilepaskan F menerjang dada kiri Widodo.

“Dari hasil olah kejadian, kasus ini adalah kelalaian dari yang bersangkutan. Ia tidak bisa mengendalikan diri dan barang tentu harus menanggung risiko. Tindakan yang tidak prosedural, ya harus berhadapan dengan aturan,” kata Kapolresta Samarinda Komisaris Besar A Wisnu Sutirta, Jumat (5/9/2014).

Wisnu mengatakan, polisi seharusnya bijaksana memutuskan perlu tidaknya menembakkan pistol yang ditentengnya. Ketidakmampuan seorang polisi dalam mempertimbangkan perlu atau tidaknya memanfaatkan pistol di situasi tertentu biasanya berujung pada kelalaian.

Wisnu mengatakan, polisi telah mengumpulkan seluruh keterangan saksi dan fakta-fakta melalui olah kejadian perkara. Hasilnya, tidak ditemukan alasan yang cukup bagi F untuk melepas tembakan. Brigadir F pun dinilai telah lalai. Ia harus berhadapan dengan pemeriksaan Bidang Profesi dan Pengamanan Polresta.

“Melepas tembakan ada tahapannya. Mulai peringatan satu, dua, tiga. Polisi harus bersabar di situasi seperti itu. Polisi harus bisa menilai situasi apa perlu atau tidak (mencabut pistol). Ini harus dipahami seluruh polisi. Bukan berarti harus tiba-tiba ambil pistol. Kondisi kritis dan terancam, wajib (menembak),” kata Wisnu.

Insiden salah tembak yang dilakukan F berawal dari sebuah pikap yang menerobos razia rutin polisi di Tanah Merah. Mobil tersebut tak menggubris hadangan polisi. Brigadir F kemudian segera mencabut pistol dan berupaya menembak ban untuk menghentikan mobil.

Upaya ini justru malapetaka bagi Widodo. Peluru diperkirakan memantul lalu menembus dada kiri dan bersarang di punggung pengendara motor tersebut. Widodo segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Operasi pengangkatan proyektil peluru berlangsung saat itu juga dan selesai sebelum siang. Widodo pun kini dalam kondisi selamat.

“Bagaimanapun kita polisi harus minta maaf pada keluarga (korban) atas insiden ini. Memang seharusnya kejadian seperti ini tidak perlu terjadi,” kata Wisnu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com