Pencuri Dihajar Massa, Burung di Kantongnya Mati Kena Pukul

Aksi main hakim warga ini bukan hanya mengakibatkan Ismanto babak belur, burung Cucak hijau yang disembunyikan pelaku di saku celananya pun ikut terluka hingga mati.

Awalnya, Ismanto mengira kampung tempat tinggal pemilik burung, Purwanto dalam keadaan sepi karena warga sedang shalat Jumat. Pelaku pun leluasa mencuri mencuri burung dari sangkarnya yang tergantung di depan rumah Purwanto.

Setelah itu, pelaku menaiki motornya, Yamaha Jupiter H 5742 LV untuk pergi. Namun ketika pelaku hendak pergi, tiba-tiba warga yang usai shalat Jumat berdatangan dan mengepung Ismanto. Lantaran panik, tukang sayur ini kebingungan untuk mencari celah menyelamatkan diri dari kepungan massa. Warga yang sebagian masih mengenakan sarung ini bertambah gemas, karena Ismanto berusaha kabur dengan menabrakkan motornya ke kepungan warga.

"Pelaku tidak bisa lari karena dihadang, dia akhirnya dimassa warga," ujar Pramono (28), warga setempat.

Warga yang marah memukuli tubuh Ismanto bertubi-tubi. Tak ada bagian tubuh Ismanto yang lolos dari pukulan dan tendangan warga. Mereka tidak sadar bahwa di dalam salah satu saku celana Ismanto, tersimpan seekor burung Cucak hijau yang dicurinya. Tak ayal, burung kesayangan milik Purwanto itupun tewas terkena pukulan warga. Sementara pelaku pingsan lalu dilarikan ke RSU Ungaran.

Ismanto saat ditemui Kompas.com di RSU Ungaran mengaku baru pertama kali mencuri buung. Ia mengaku ingin memelihara burung namun tidak punya uang untuk membelinya. "Saya pengen punya burung seperti teman-teaman, tapi terus terang tidak punya uang," akunya sambil menahan sakit.

Kapolsekta Ungaran, Kompol Sulistyo saat dikonfirmasi menjelaskan, ia telah memerintahkan anggota Unit Reserse dan Kriminal melakukan penyelidikan. Dari insiden itu, polisi mengamankan barang bukti berupa bangkai burung Cucak hijau berikut sangkarnya, serta sepeda motor pelaku.

"Pelaku ada di RSUD Ungaran. Setelah sehat baru akan kita periksa. Kita masih selidiki apakah dia pernah terlibat tindak kejahatan sebelumnya," jelas Sulistyo.