Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Mendikbud: Bukan Mustahil Anak Difabel Jadi Wartawan Terbaik

Kompas.com - 02/09/2014, 23:06 WIB
Kontributor Kompas TV, Abdul Latif Apriaman

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Jangan remehkan anak-anak difabel atau anak-anak berkebutuhan khusus. Mereka bisa jadi memiliki talenta yang bisa jadi lebih unggul dari anak-anak normal.

"Saya yakin dan percaya saudara-saudara kita yang memiliki kebutuhan khusus itu memiliki talenta yang jauh lebih hebat dibandingkan kita yang cukup secara fisik. Jadi bukan mustahil, nanti wartawan terbaik Indonesia itu berasal dari adik-adik kita yang berkebutuhan khusus," demikian pernyataan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Dr Muhliar Kasim Ms seusai membuka pelaksanaan Olimpiade Siswa Nasional (OSN) ke-13 di Mataram, Senin (2/9/2014).

Muhliar Kasim melandaskan keyakinannya pada pelaksanaan Kurikulum 2013 yang juga diberlakukan bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Menurut kasim, anak-anak berkebutuhan khusus itu berada di dalam sekolah Pendidikan Khusus Pelayanan Khusus (PKLK).

"Baru kali ini PKLK itu memiliki kurikulum sendiri dan memiliki buku sendiri untuk kebutuhan mereka. Selama ini baru guru-guru mereka saja yang mendapat pelatihan khusus," kata Kasim.

Anak-anak berkebutuhan khusus diharapkan akan mengikuti kurikulum yang sama dengan anak-anak lainnya dan mereka akan masuk ke sekolah inklusi. Mereka akan belajar di sekolah reguler bersama anak-anak normal, hanya saja kelengkapan buku mereka berbeda-beda, tergantung kebutuhan khusus yang mereka miliki.

Selain diberlakukan kurikulum yang sama, anak-anak berkebutuhan khusus juga dibuatkan program kemahiran. Kasim menjelaskan, terdapat 11 program kemahiran yang diharapkan bisa membuat anak-anak berkebutuhan khusus memiliki kecakapan hidup setelah menamatkan bangku SMA. Kecakapan atau kemahiran itu antara lain, kemahiran otomotif, kemahiran elektronik, kemahiran tata boga, kemahiran IT, termasuk menulis dan menjadi jurnalis.

"Jadi nanti Anda bisa melihat, penulis atau jurnalis itu berasal dari anak-anak berkebutuhan khusus," kata Kasim.

Dari sekitar 2.000 lebih peserta OSN ke 13 dari seluruh provinsi di Indonesia, terdapat pula siswa-siswa berebutuhan khusus. Mereka yang berasal dari tingkatan SDLB, SMPLB dan SMALB akan terlibat dalam 11 bidang lomba yang akan digelar hingga 5 September mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com