Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/09/2014, 22:43 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Kepala Satreskrim Polrestabes Bandung AKBP Nugroho Arianto mengatakan, R, perempuan yang melakukan adegan mesum dengan berpakaian PNS Pemkot Bandung, mengaku terkejut foto-foto syurnya beredar di internet.

Pengakuan R itu disampaikan kepada penyidik saat diperiksa di kantor Polsek Sukajadi, Selasa (2/9/2014).

"Dia mengaku merasa jadi korban, dia kaget ada foto-fotonya yang tak senonoh muncul di dunia maya," jelas Nugroho kepada wartawan, Selasa.

Saat ini, lanjut Nugroho, pihaknya masih menerapkan status saksi terhadap R. "Sekarang statusnya masih sebatas saksi, kita lihat perkembangan dulu, kita periksa saksi-saksi yang lainnya dulu. Kalau ada bukti yang menguatkan tersangka (kepada R), ya, naik status jadi tersangka. Kalau tidak terbukti, ya sebagai korban saja," katanya.

Menurut dia, selain R, pihaknya juga akan memanggil dan memeriksa saksi-saksi lain, seperti Y (pasangan R) dan beberapa saksi dari pihak pelapor atau Pemkot Bandung yang merasa nama baiknya dicemarkan.

"Sampai saat ini baru ada lima orang saksi. Nanti kita melihat perkembangan selanjutnya, yang mana nanti kita panggil juga ada saksi lain lagi," tegas Nugroho.

Diberitakan sebelumnya, foto-foto yang menampilkan adegan mesum antara R yang memakai seragam PNS Pemkot Bandung dengan seorang laki-laki berinisial Y tersebar di salah satu situs web. Kini Y adalah mantan suami R, tetapi saat adegan mesum itu dilakukan, dia masih berstatus suami dari perempuan cantik berambut panjang ini.

R yang merupakan penyanyi itu dulunya sering manggung pada setiap acara di lingkungan Pemkot Bandung. Foto-foto mesum itu diunggah oleh salah seorang blogger berinisial SP (24), lulusan perguruan tinggi di Jawa Tengah. SP sudah ditetapkan menjadi tersangka, dan kini ditahan di Mapolrestabes Bandung. Pelaku dijerat Pasal 27 ayat 1 UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com