Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

80 Desa di Demak Dilanda Krisis Air Bersih

Kompas.com - 02/09/2014, 22:22 WIB
Kontributor Demak, Ari Widodo

Penulis

DEMAK, KOMPAS.com - Dari 249 desa di wilayah Demak, sedikitnya 80 desa mengalami krisis air bersih pada musim kemarau tahun ini. Kondisi itu mengakibatkan sebanyak 277.493 jiwa yang tersebar di 14 kecamatan tersebut, kekurangan air bersih.

Suprapto, kasi Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bancana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, mengatakan, berdasarkan prakiraan BMKG saat ini masih terdapat sedikit curah hujan atau kemarau basah, namun sebagian wilayah Demak dilaporkan mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih.

"Kami telah mendapatkan laporan dari para camat kondisi desa-desa di wilayahnya yang rawan kekurangan air bersih," terang Suprapto, Selasa (2/9/2014).

Untuk mengantisipasi kekeringan yang melanda Demak, kata dia, Pemkab Demak telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 100 juta yang bersumber dari APBD Demak. Anggaran tersebut dialokasikan untuk penanggulangan bencana kekeringan dan keperluan pasokan air bersih ke desa-desa yang mengeluhkan kekurangan air bersih pada awal musim kemarau tahun ini.

"Kami mengoperasikan lima armada untuk keperluan droping air bersih. Masing-masing truk tangki berkapasitas 5.000 liter air bersih. Setiap desanya mendapatkan jatah 5 tangki air bersih," kata Suprapto.

"Pemkab Demak hanya mampu menyediakan 100 tangki air bersih untuk mengatasi krisis air bersih di Demak. Guna menutup kebutuhan air bersih di 80 desa tersebut, BPBD Demak telah mengajukan permohonan bantuan air bersih ke BNPB," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com