Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UIN Surabaya Bela Mahasiswa Pembuat Tema "Tuhan Membusuk"

Kompas.com - 02/09/2014, 17:38 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Kepala Program Studi Filsafat Agama, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Helmy Umam menilai, tema ospek "Tuhan Membusuk" yang diangkat mahasiswanya tidak dimaksudkan untuk menghina Tuhan.

Menurut Helmy, "Tuhan Membusuk" yang dimaksud adalah nilai ketuhanannya yang membusuk. Para mahasiswanya menilai, nama Tuhan selama ini selalu digunakan untuk kepentingan kelompok tertentu untuk menghalalkan membunuh dan menghalalkan perang, serta kepentingan politik tertentu.

"Para mahasiswa bermaksud menolak penggunaan nama Tuhan dalam semua aksi kejahatan, tapi masyarakat salah menangkap dan menilai mahasiswa menistakan agama, padahal tidak ada maksud penistaan," kata Umam, Selasa (2/9/2014).

Tema tersebut murni ide dan inisiatif mahasiswa, tanpa dikomunikasikan dahulu dengan pihak kampus.

Diberitakan sebelumnya, tema orientasi mahasiswa baru Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya menuai kecaman. Pasalnya, panitia penyelenggara dari kalangan mahasiswa mengangkat tema besar "Tuhan Membusuk" dengan subtema "Rekonstruksi Fundamentalisme Menuju Islam Kosmopolitan".

Tema besar yang dipasang di spanduk ospek yang digelar pada 28-31 Agustus lalu itu menjadi perbincangan di media sosial Twitter dan Facebook. Publik mengomentari bahwa tema yang diusung merupakan pelecehan terhadap Tuhan. Publik juga menyayangkan karena hal itu terjadi di kampus yang justru berlabel agama Islam.

Berikut beberapa kicauan pengguna Twitter soal tema ospek mahasiswa tersebut:

"Tuhan membusuk. Judulnya sj sdh salah arah, yg mau dikritik cara beragama, knp agama bahkan Tuhan yg dicap mmbusuk?” tulis pemilik akun @ssirah.

Jogja miskin, tolol tak berbudaya” -> ditahan polisi Jogja “Tuhan membusuk” -> yen ditahan malaikat Tuhan gelem po ra kowe [kalau ditahan malaikat Tuhan mau tidak] ?” tulis pemilik akun @af1.

Aksi ini juga dikecam oleh Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur. Bahkan FPI Jatim melaporkan kasus itu ke polisi dan meminta mahasiswa pembuat tema kontroversial itu dihukum mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com