Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Beasiswa atau "Gadget" untuk Siswa yang Rajin Pungut Sampah

Kompas.com - 02/09/2014, 17:01 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Wali Kota Bandung Ridwan Kamil semakin gencar untuk menggalakkan Gerakan Pungut Sampah (GPS) di Kota Bandung setelah program tersebut diluncurkan beberapa waktu lalu.

Salah satu upaya yang dilakukan Ridwan Kamil untuk menyukseskan program tersebut adalah dengan memberikan hadiah kepada siswa-siswi sekolah yang rajin memungut sampah. Emil menjelaskan, setiap siswa nantinya akan diberikan buku saku oleh sekolah secara kolektif. Setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat, keaktifan siswa dalam Gerakan Pungut Sampah akan dinilai di dalam buku tersebut.

"Nanti yang banyak (mengumpulkan sampah) akan masuk kelompok yang akan dapat doorprize. Doorprize-nya disesuaikan, bisa beasiswa, bisa gadget," kata Ridwan Kamil di Bandung, Selasa (2/9/2014).

Wali kota yang akrab disapa Emil ini berharap, rangsangan melalui reward tersebut bisa membudayakan gerakan memungut sampah sejak usia dini. Bahkan, ada rencana, GPS ini bakal masuk ke kurikulum sekolah.

"Semoga ini jadi budaya baru di Bandung. Minimal, generasi baru sudah mulai sungkan untuk buang sampah sembarangan," tuturnya.

"Pokoknya gimana saja caranya Bandung bersih jadi kultur. Kalau harus jadi kurikulum atau ada doorprize apa pun akan dilakukan," sambung Emil.

Selain itu, Emil meminta Gerakan Pungut Sampah di tingkat pelajar itu dibuat berkelompok. "Kita menyusun agar lebih terstruktur. Jadi tidak hanya abring-abringan saja. Kalau kelompok satu pegang plastik, yang lain ngambil sampah," ungkapnya.

Ditemui terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana mengatakan, rencananya GPS akan masuk ke kurikulum muatan lokal Pendidikan Lingkungan Hidup yang sudah banyak diterapkan di sekolah-sekolah di Bandung.

"Ini akan dijadikan program unggulan karakter siswa karena ada laporan regulernya," ujar Elih.

Nantinya, lanjut Elih, kepala sekolah bertanggung jawab untuk mengawasi keaktifan siswa dalam GPS baik secara individual maupun kelompok. Hasil pantauan itu ditulis dalam buku saku siswa.

"Kita serahkan untuk meregulasi teknisnya seperti apa. Tapi yang penting, kebiasaan siswa memungut sampahnya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com