Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Ditawarkan Kota Bandung untuk Tarik Turis Asal Tiongkok

Kompas.com - 01/09/2014, 22:18 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bandung berniat menggaet lebih banyak wisatawan mancanegara asal Tiongkok. Lalu, apa yang akan dijual kota Bandung untuk mewujudkan hal tersebut?

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil mengatakan, ada tiga sektor wisata yang ditawarkan kepada wisatawan Tiongkok.

"Pertama culinary tourism, makanya kita lagi kebut peningkatan kualitas culinary festival (culinary night) itu. Baru setengah yang super keren, sisanya biasa-biasa saja," kata pria yang akrab disapa Emil ini seusai rapat pimpinan di Balai Kota Bandung, Senin (1/9/2014).

Kedua, lanjut Emil, yang bisa dijual adalah wisata belanja. Namun, wisata belanja yang ditawarkan bukanlah wisata belanja murah lantaran dipastikan tidak bisa bersaing dengan Tiongkok.

"Bukan murah-murahan kalau murah-murahan dengan produk China pasti kalah, tapi kreatif-kreatifan untuk memotivasi itu," bebernya.

Di sektor wisata yang ketiga, Kota Bandung akan menjelma sebagai kota wisata MICE. Menurutnya strategi tersebut bisa mengambil keuntungan dari wisatawan yang berkelompok.

"Jadi yang diincar bukan wisatawan yang sifatnya reguler tapi grup perusahaan. Ciri kota MICE itu seperti Bali, Las Vegas, Singapura. Jadi setelah konferensi banyak pilihan untuk ngapa-ngapain (wisata)," jelasnya.

Ditanya soal target yang akan dikejar, Emil mengaku belum melakukan riset lebih lanjut. Meski demikian, dia menaruh target ada peningkatan jumlah kunjungan dari ribuan menjadi puluhan ribu per bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com