Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBPOM Surabaya Sita Jamu Ilegal Senilai Rp 1,6 Miliar

Kompas.com - 01/09/2014, 21:07 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Sebanyak 344 karton jamu tradisional tanpa izin edar disita Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (Balai Besar POM) Surabaya dalam razia gabungan pada akhir Agustus lalu.

Ratusan karton jamu tradisional itu di antaranya ada jamu kuat pria bermerek Tongkat Arab dan Ekstra Jantan. Kedua merek jamu kuat itu dua di antara 674 item merek dalam 91.891 pieces dengan nilai ekonomi lebih dari Rp 1,6 miliar.

Barang-barang tersebut disita dari lima agen di lima daerah, yakni Kabupaten Sidoarjo, Gresik, Bojonegoro, Lamongan, dan Kabupaten Malang.

"Kami juga amankan lima pemilik agen tersebut untuk diproses lebih lanjut di kepolisian," kata Kepala Balai Besar POM Surabaya, I Gusti Ngurah Bagus Kusuma Dewa, Senin (1/9/2014) sore.

Selain jamu kuat merek Tongkat Arab dan Ekstra Jantan, ikut pula disita jamu asam urat, kosmetik, dan jamu kesehatan lainnya, seperti Cleopatra dan Tawon Liar.

"Kita tidak tahu apa bahannya bagi masyarakat konsumen. Yang jelas, peredarannya tanpa ada izin dari instansi pemerintah yang berwenang," tegasnya.

Dia berharap, masyarakat lebih berhati-hati mengonsumsi jamu-jamu tradisional tersebut karena kebanyakan berbahaya bagi masyarakat.

"Karena itu, operasi gabungan dengan pihak kepolisian akan terus kami galakkan, baik skala nasional maupun regional," tambahnya.

Pelaku pengedar barang tanpa izin edar tersebut dianggap melanggar Undang-Undang (UU) Nomor 39 Tahun 2009 tentang Obat Tanpa Izin Edar dengan ancaman hukuman 10-15 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com