Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo soal Kasus Perkosaan Anggota Satpol PP, Warga Lempari Polisi Pakai Batu

Kompas.com - 01/09/2014, 20:02 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

MAJENE, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa ratusan warga keluarga korban perkosaan dua gadis remaja oleh anggota Satpol PP, yang menuntut Bupati dan Kapolres Majene serius mengusut tuntas kasus asusila itu, Senin (1/9/2014) berujung kericuhan.

Sejumlah petugas kepolisian yang hendak memindahkan spanduk pendemo yang ditempelkan di depan kantor bupati Majene, tiba-tiba dilempari batu oleh pendemo. Namun aksi anarkistis warga itu dihadapi secara persuasif oleh petugas. Alih-alih melakukan pembalasan, polisi lebih memilih menghindari dari serangan batu tersebut.

“Warga memasang sepanduk berisi desakan agar bupati dan kapolres serius mengusut kasus perkosaan terhadap dua ABG oleh dua oknum petugas Satpol PP, tiba-tiba ada sejumlah petugas hendak mencopot spanduk dan memindahkan karena alasannya menutup papan nama kantor bupati. Tapi warga menolak dan tidak terima spanduk dipindahkan,” ungkap Mulyadi, salah satu keluarga korban perkosaan yang ikut berunjuk rasa.


Keributan juga hampir terjadi saat petugas menyita sejumlah botol bensin yang akan digunakan para pendemo untuk membakar ban bekas di depan kantor bupati Majene.

Untuk meredakan ketegangan, Bupati Majene Kalma Katta serta beberapa unsur muspida menggelar pertemuan dengan pendemo. Dalam pertemuan itu, keluarga korban perkosaan meragukan keseriusan Bupati dan Kapolres Majane dalam mengusut tuntas kasus asusila ini, termasuk memecat anggota Satpol yang terlibat dalam perbuatan memalukan ini.

Warga menuding, sejumlah kasus tindak asusila termasuk yang melibatkan anggota dewan di Majene hingga kini tak jelas penyelesaian hukumnya. Menurut pendemo, pelaku tetap berkeliaran meski korban yang masih di bawah umur telah melaporkan kasusnya ke Polres Majene.

Diberitakan sebelumnya, dua anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Majene dilaporkan memerkosa dua gadis remaja, Kamis (28/8/2014). Kedua pelaku diduga melakukan perbuatan tak senonoh itu pada Rabu (27/8/2014) malam setelah mereka menggelar razia. Perbuatan bejat itu dilakukan di ruang pola kantor Bupati Majene. Peristiwa itu memicu emosi keluarga korban. Mereka pun merusak kantor Satpol PP Majene. (Selengkapnya Baca: Dua Anggota Satpol PP Majene Perkosa 2 Gadis ABG di Kantor Bupati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com