Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daya Pikat Beladiri Kottau di Tanah Mandar

Kompas.com - 30/08/2014, 10:29 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Kottau atau seni beladiri tangan kosong khas Suku Mandar hingga kini tetap lestari di desa-desa di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Biasanya pertunjukan Kottau umumnya diiringi dengan seni atau irama musik padendang.

Kottau, yang menjadi sarana media penyebaran Islam pada abad 16 di Tanah Mandar, tak hanya digandrungi anak-anak desa untuk kepentingan beladiri semata tetapi juga seni yang menghibur warga dalam setiap hajatan pesta rakyat.

Seperti pada pertunjukan kottau yang digelar warga Kecamatan Tubbitaramanu, Polewali Mandar, untuk memeriahkan HUT ke-69 RI, Jumat (29/8/2014). Dari pejabat kecamatan, kepala desa, kepala dusun, hingga masyarakat setempat menyaksikan aksi guru dan murid dari perguruan kottau beradu kelincahan memainkan jurus-jurus seni beladiri tersebut.

Sejumlah pejabat kecamatan juga turut beraksi. Penampilan para pejabat itu cukup kocak sehingga menimbulkan tawa warga yang menyaksikan pertunjukan itu.

Meski tak segesit dan selincah ketika masih muda, mereka cukup mahir dalam melakukan jurus mematahkan dan menjatuhkan lawan.

Dalam sejarahnya kottau juga menjadi salah satu sarana media dakwa dan penyebaran nilai atau pesan-pesan Islam di kalangan suku mandar. Tak heran jika perguruan kottau umumnya didrikan oleh tokoh masyarakat atau mereka yang mumpuni soal agama.

Asisten 1 Pemda Polewali Mandar, Darwin Badruddin, mengatakan, kottau menjadi sarana efektif para pemilik perguruan kottau untuk menanamkan nilai-nilai dan ajaran Islam kepada masyarakat.

“Kottau lahir dari proses akulturasi budaya Mandar, Tionghoa dan Arab.  Ini menjadikan kottau ini tak hanya sekedar seni beladiri, tapi juga hiburan dan sarana para ulama dan guru mengaji mennanamkan nilai-nilai islam lewat seni Kottau,” ujar Darwin Badaruddin.

Keunikan sejarah dan seni beladiri kottau ini juga menarik minat wisatawan asing yang berkunjung ke polewali. Puluhan wisatawan asing dari Australia, Jepang, Kanada, Jerman dan Amerika tampak tertarik menyimak pertunjukan di beberapa perguruan kottau yang sempat mereka mendatangi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com