Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drama Antrean BBM

Kompas.com - 29/08/2014, 22:42 WIB
KOMPAS.com - Bermula dari lontaran keluh kesah di akun Path, sebuah media sosial yang diperuntukkan bagi lingkar sosial terdekat penggunanya, seorang mahasiswi pascasarjana di Yogyakarta menuai masalah. Tidak hanya dikeroyok di media sosial, dia juga mendapat masalah di kehidupan nyata.

Kisah ini dialami oleh F (nama disamarkan) yang melontarkan kekesalannya kepada kota tempat dia belajar. Kekesalan tersebut bermula dari perlakuan yang tidak menyenangkan yang dia terima sewaktu mengantre bensin di sebuah stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU), Rabu (27/8).

Kejadian ini berbarengan dengan maraknya antrean di SPBU gara-gara pembatasan kuota BBM bersubsidi oleh Pertamina.

Nah, dari media sosial yang seharusnya dibatasi oleh teman- teman terdekatnya itu, salah satu dari mereka menangkap gambar dari status F ini dan mengunggahnya ke Twitter. Dari sanalah masalah bermula, karena gambar tersebut langsung menjadi viral alias menyebar.

Tak ayal, F menjadi bulan-bulanan di internet. Layanan analisis Topsy mengungkapkan bahwa akun Twitter miliknya bahkan sudah disebut hingga 9.000 kali dalam sehari sejak kisah ini mengemuka.

Tidak hanya dicemooh di media sosial, muncul sebuah thread diskusi di forum internet, seperti Kaskus, yang membicarakan ulah F. Informasi demi informasi menyemut datang mulai dari pelat nomor sepeda motor yang digunakan, program pascasarjana yang dia ikuti, serta akun Twitter dan Facebook miliknya.

Tekanan yang diterima tidak berhenti sampai di situ. Pada hari yang sama juga muncul aksi unjuk rasa untuk mengusir F dari Yogyakarta, kebetulan dia adalah seorang warga pendatang. Dia juga dilaporkan ke polisi dengan pasal penghinaan dan provokasi kebencian menurut Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Akhir dari drama ini adalah permohonan maaf dari F atas komentar yang dia buat dan ia berjanji tidak mengulanginya. Permintaan maaf itu dikirimkan melalui surat elektronik dan status di Path, tempat semua perkara bermula. Jumat (29/8) ini, ia juga dijadwalkan menghadap komisi etik dari tempatnya belajar terkait status tersebut.

Akun @Saptuari milik pengusaha yang tinggal di Yogyakarta, Saptuari Sugiharto, meminta agar kejadian yang menimpa F ini menjadi pembelajaran bagi sesama. ”Di situ bumi dipijak, di situ langit dijunjung... kalo tinggal di jogja, ya, ayuk bareng2 rukun jd orang jogja, jgn sombong, keminter, egois”, kicaunya.

Bila F sudah meminta maaf, semoga semua juga berbesar hati menerima permohonan maafnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com