Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awalnya Dikira Boneka, Ternyata Mayat Anak Perempuan

Kompas.com - 29/08/2014, 18:41 WIB
Kontributor Pasuruan, Moh. Anas

Penulis


PASURUAN, KOMPAS.com - Warga Kelurahan Petamanan Gang 3 Kota Pasuruan geger setelah adanya penemuan sesosok mayat anak perempuan di sebuah pekarangan yang tidak jauh dari pemukiman, Jumat (29/8/2014).

Kondisi mayat saat ditemukan dalam keadaan membusuk dan telanjang tanpa baju. Sementara hingga sore ini, polisi masih terus melakukan penyelidikan karena dua pekan yang lalu ada warga yang melaporkan kehilangan putrinya di Polres Pasuruan Kota.

Mayat tersebut ditemukan pertama kalinya oleh Abdul Hamid (35), seorang kuli bangunan. Saat itu, dia ingin mancari pisang yang masak pohon. Namun dia merasa curiga saat mencium bau busuk serta melihat sesuatu yang mirip boneka. Karena takut, dia pun memanggil teman-temannya untuk memastikannya.

"Saya pun langsung kaget kalau itu mayat seorang anak perempuan yang masih kecil. Tadinya saya kira boneka," ujarnya.

Setelah memastikan bahwa itu adalah mayat, akhirnya warga melaporkannya ke pihak kepolisian setempat. Selang beberapa menit, tim forensik dari Polres Pasuruan Kota melakukan identifikasi. Mereka langsung mengamankan lokasi dari kerumunan warga yang memadatinya.

"Kami minta warga minggir, ayo minggir dulu," pinta salah satu anggota polisi.

Selama melakukan identifikasi, petugas tidak menemukan sama sekali barang bukti. Petugas hanya memperkirakan mayat berumur lima tahun dan berjenis kelamin perempuan.

"Belum mas, tanda-tanda penganiayaan juga belum keliatan," ujar Kapolsek Bugulkidul.

Saat disinggung soal ada kaitannya dengan laporan warga yang kehilangan anaknya, dia mejawab masih butuh penyelidikan lanjutan.

"Setelah dievakuasi nanti kita lakukan penyelidikan lanjutan. Karena harus menunggu laporan forensik dulu," tambahnya.

Tiga minggu sebelumnya, seorang warga melaporkan pada pihak Polres Pasuruan Kota karena kehilangan anaknya yang bernama Amira Sintya Ramadani (5) pada hari Rabu (13/08/2014) silam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com