Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulit Dapatkan Premium, Puluhan Hektar Sawah di Ambarawa Terancam Kekeringan

Kompas.com - 29/08/2014, 14:24 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

AMBARAWA, KOMPAS.com - Puluhan hektar sawah tanaman padi di kecamatan Ambarawa terancam kekeringan menyusul kebijakan pengendalian kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi oleh Pertamina. Para petani di tempat itu menggunakan bahan bakar untuk menjalankan mesin pompa air untuk mengairi sawah.

Para petani selama ini mengandalkan air sungai untuk mengairi sawah mereka. Sedangkan saat musim kemarau seperti sekarang ini, permukaan air sungai surut, sehingga harus disedot menggunakan pompa air.

Dalam beberapa minggu terakhir, para petani mengaku kelimpungan mencari BBM untuk menjalankan mesin pompa air.

“Sawah-sawah kami sudah tidak bisa diairi, karena pompa tidak bias jalan. Kita kesulitan mendapatkan premium, apalagi harus pakai surat dari dinas pertanian untuk membelinya. Bahkan sudah bawa surat saja terkadang tidak boleh atau hanya dibatasi sehari beli cuma 5 liter,” tutur Parianto (54), warga Desa Bejalen, Ambarawa, melalui sambungan telepon, Jumat (29/8/2014) siang.

Menurut Parianto, jika kondisi tersebut terus dibiarkan maka petani akan merugi hingga jutaan rupiah. Sebab padi yang sudah terlanjut ditanam akan mengalami kekurangan air sehingga pertumbuhannya tidak normal.

“Idealnya sehari mendapatkan 10 liter premium untuk dapat mengairi sawah sekitar 2 hektar. Semestinya jangan sampai seperti ini kita kesulitan dapat BBM,” ungkap Parianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com