Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tercemar Merkuri, Biota Laut di Perairan Ambon Terancam Punah

Kompas.com - 28/08/2014, 15:37 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Ekosistem berupa terumbu karang, beserta berbagai jenis biota laut yang ada di kawasan perairan Teluk Ambon dan sekitarnya terancam rusak dan bahkan punah. Hal ini menyusul adanya pencemaran zat merkuri di perairan tersebut.

Pencemaran itu diketahui sudah terjadi sejak tahun 2010 lalu, karena disebabkan pembuangan limbah dari sebuah rumah sakit di Ambon.  Selain itu juga ada pembuangan zat beracun oleh penambang emas ilegal di Pulau Buru ke Teluk Kayeli, yang kemudian berimbas ke Perairan Pulau Ambon.

“Dari hasil penelitian yang kami lakukan, terumbu karang dan biota laut lainnya di Teluk Ambon sudah rusak. Ikan-ikan yang ada di teluk Ambon juga tercemari zat merkuri. Ini tentunya sangat berbahaya bagi masyarakat,” ungkap Peneliti Lingkungan Kelautan, Abraham.S Khouw yang juga Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Pattimura.

Dalam acara diskusi di Ambon, Kamis (28/8/2014), Abraham mengungkapkan, selain di kawasan teluk, ekosistem di Perairan Pulau Ambon dan sekitarnya juga terancam rusak akibat pencemaran zat tersebut.

“Kalau pencemarannya sudah di atas 0,0001 mikro mili itu sudah berbahaya dan di perairan Teluk Ambon sudah di atas itu,” ujar dia.  ”Saat ini mungkin belum terasa, tapi dampaknya itu akan sangat berbahaya bagi masyarakat, dan akan berpengruh secara genelogi bagi generasi mendatang,” ujar dia.

Atas temuan itu, Abraham meminta Pemerintah Provinsi Maluku dan juga Kota Ambon segera mengatasi masalah tersebut, agar tidak terjadi kerusakan dan ancaman bahaya yang lebih parah lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com