Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Tak Melaut karena Tak Ada Solar, TPI Merugi Rp 1 Miliar per Hari

Kompas.com - 28/08/2014, 10:00 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Ratusan nelayan di wilayah Pantai Sendangbiru, Kabupaten Malang, Jawa Timur, tidak bisa melaut akibat bahan bakar minta (BBM) solar bersubsidi habis. Dampaknya, tempat pelelangan ikan (TPI) Pondok Dadap yang ada di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermancing, Wetan, merugi Rp 1 miliar per hari.

"Pengurangan solar untuk nelayan sudah terjadi sejak hari Jumat (20/8/2014) lalu. Sekarang malah kehabisan," kata Pramujo Hariosatoto, Ketua KUD Mina, di TPI setempat, Kamis (28/8/2014).

Menurut Pramujo, padahal pada Agustus ini, merupakan bulan-bulan musim ikan. "Jika nelayan tak melaut, jelas kerugiannya sangat tinggi. Jika nelayan normal melaut, pemasukan total ke TPI per harinya mencapai Rp 1 miliar," kata dia.

Jika bukan musim ikan, pemasukan ke TPI, beber Pramujo, berkisar antara Rp 300-500 juta. "Sejak solar habis, nelayan total tidak melaut," kata dia.

Dengan adanya pengurangan pasokan solar untuk nelayan, dia sudah mengajukan tambahan kouta solar pada Pertamina. "Karena setiap bulannya, untuk memenuhi kebutuhan kapal yang ada di Sendangbiru, harus ada 42 tangki. Sementara, Pertamina hanya bisa mengirimkan satu tangki per hari," ujar dia.

Jika hanya satu tangki per hari, tambah Pramujo, hanya bisa memenuhi 25 kapal jenis slerek. Padahal jumlah kapal yang ada di pantai Sendangbiru sebanyak 30 kapal jenis slerek dan 300 kapal jenis skoci.

"Kebutuhan nelayan atas solar, rata-rata setiap harinya mencapai 1,5 tangki dengan isi 8.000 liter. Jika dibawah itu, jelas akan terus kekurangan solar. Saya harap pada pemerintah segera menormalkan pengiriman solaruntuk nelayan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com