Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inisiator Penggalangan Koin untuk RSU Kefamenanu Jatuh Sakit

Kompas.com - 27/08/2014, 20:35 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Herisandy Umbu Deta, sang inisiator penggalangan koin Rp 1.000 untuk Rumah Sakit Umum (RSU) Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, harus menjalani perawatan medis di rumah sakit tersebut lantaran menderita sakit.

Herisandy mengaku sudah dirawat sejak Senin (25/8/2014) lalu. Ia dirawat di bangsal bedah VIP RSU Kefamenanu.

“Saya sudah dua hari dirawat karena sakit infeksi lambung. Tetapi sekarang sudah agak baikan. Sejak awal masuk, saya harus beli obat dan infus di apotek luar, karena apotek di dalam rumah sakit obatnya masih kosong. Ongkos yang sudah saya keluarkan untuk beli obat dan infus sudah mencapai Rp 600.000, itu belum termasuk nanti setelah saya keluar pasti akan bayar lebih banyak lagi,” beber Herisandy, Rabu (27/8/2014).

Meskipun masih sakit, kata Herisandy, namun penggalangan koin Rp 1.000 untuk RSU Kefamenanu yang diinisiasinya tetap berlanjut. "Justru saya sendiri juga jadi bagian korban kelangkaan obat,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, kosongnya stok obat di Rumah Sakit Umum (RSU) Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timor, membuat sejumlah warga berinisiatif menyumbang koin Rp 1.000 untuk selamatkan para pasien yang sedang dirawat di rumah sakit milik pemerintah tersebut.

Aksi spontanitas warga tersebut dilakukan dengan mendirikan dua posko sekaligus yakni di kantor Lembaga Anti Kekerasan Masyarakat Sipil (Lakmas) Cendana Wangi di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Kefamenanu Selatan dan posko kedua di warung Nabas 76, Jalan Kartini, Kelurahan Kefamenanu Tengah.

Koordinator aksi, Herisandy Umbu Deta kepada Kompas.com, Jumat (22/8/2014) mengatakan, gerakan tersebut dilakukan secara spontan dengan tujuan untuk memberikan sumbangan kepada RSU Kefamenanu dalam mengatasi kelangkaan obat dan buruknya pelayanan kesehatan.

“Inti dari gerakan kita hari ini pada dasarnya ingin menggugah hati para pejabat daerah maupun pejabat di RSUD agar segera melihat dan menyikapi persoalan ini secepat mungkin karena nyawa pasien taruhannya. Gerakan yang kita buat ini juga setelah sebelumnya disepakati bersama teman yang lain melalui grup Facebook Biinmafonews,” beber Herisandy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com