Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiap Hari, Geng Motor, Preman, dan Perang Kelompok Hantui Makassar

Kompas.com - 27/08/2014, 15:49 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Tiap hari, geng motor serta preman, dan perang kelompok terus terjadi di sejumlah Kecamatan di Kota Makassar. Sehingga masyarakat makin resah dan Kota Makassar kini tak aman.

Sudah tiga tahun terakhir, aksi geng motor terus saja melakukan penyerangan, perusakan dan bahkan melakukan perampokan di minimarket serta warung-warung yang ramai dikunjungi masyarakat.

Namun hingga kini, aparat kepolisian terkesan tak sanggup memberantas aksi geng motor tersebut. Tak sedikit, korban geng motor pun dilukai karena melakukan perlawanan.

Sementara itu, aksi premanisme pun terus saja menghantui masyarakat Kota Makassar. Ironisnya, beberapa wilayah publik telah dikuasai kelompok preman tertentu. Seperti diantaranya, Pantai Losari telah dikuasai oleh beberapa kelompok preman.

Kelompok preman itu pun tiap hari melakukan pemerasan terhadap pengunjung Pantai Losari dengan modus sewa parkir kendaraan. Tetapi, tarif yang dipasang para kelompok preman melebihi ketentuan pemerintah.

Tarif parkir motor Rp 5.000 dan tarif parkir mobil Rp 10.000. Jika pengunjung Pantai Losari tidak memenuhi tarif yang ditentukan, maka kelompok preman itu pun tak segan-segan melakukan aksi kekerasan dan kriminalitas.

Tak sedikit pula warga Makassar maupun wisatawan luar menjadi korban. Ironisnya lagi, Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto hanya menyaksikan tiap hari pemandangan itu di depan rumah jabatannya di Jalan Penghibur, Makassar.

Warga Makassar pun tiap hari diganggu dengan terjadinya perang kelompok di sejumlah wilayah di Kota Makassar. Adapun, perang kelompok yang terjadi di Jalan Abubakar Lambogo, Jalan Jalahong Daeng Mattutu, Jalan Dangko, Jalan Gotong Royong, Jalan Muhammad Yamin, Jalan Kandea, Jalan Sungai Saddang Baru.

Sudah puluhan rumah warga rusak terkena lemparan batu dan bom molotov, puluhan warga dan aparat kepolisian terkena panah. Para pelaku perang kelompok ini terkesan tidak takut dengan aparat kepolisian yang datang ke lokasi kejadian untuk mengamankan situasi.

Para pelaku perang kelompok ini pun menyerang aparat kepolisian dengan menggunakan batu dan panah. Ramdhan Pomanto yang coba dikonfirmasi via telepon selularnya, Rabu (27/8/2014) tak memberikan respons.

Sementara itu, Kabag Humas Pemerintah Kota Makassar, Andi Tenri A Palallo enggan berkomentar dengan alasan takut salah bicara.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulselbar, Komisaris Besar (Kombes) Polisi Endi Sutendi yang dikonfirmasi mengatakan, permasalahan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) adalah tanggungjawab bersama.

Dia berharap, semua pihak ikut menyelesaikan permasalahan geng motor, preman, perang kelompok dan kejahatan lainnya yang terus menghantui Kota Makassar tiap hari.

"Dibutuhkan peran serta semua pihak menciptakan situasi yang aman serta nyaman bagi masyarakat. Kami yakin, jika dilaksanakan secara terpadu bisa lebih mudah mengantisipasi gangguan Kamtibmas seperti geng motor, premanisme dan tawuran kelompok maupun kejahatan jalanan lainnya," kata dia.

Dalam hal ini, lanjut Endi, dia berharap peran pendidik, tokoh agama, tokoh masyarakat, RT/RW, Lurah, Camat, Pemerintah Kota meningkatkan sistem keamanan lingkungan (Siskamling). "Pada prinsipnya, jajaran Polda Sulselbar akan terus berupaya menciptakan Kamtibas yang kondusif melalui upaya preemtif seperti memberdayakan masyarakat. Polisi juga terus meningkatkan patroli dan keberadaan petugas di tempat-tempat rawan perkelahian kelompok," papar dia.

Endi menegaskan, terkait aksi geng motor, preman, pelaku perang kelompok dan tindak kejahatan lainnya, polisi tetap mengambil tindakan tegas dengan menempuh jalur hukum. "Polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus-kasus tersebut dan menangkap para pelakunya," tegas Endi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com