Oleh DS, korban terlebih dahulu didandani. "Baru setelah itu korban dipaksa untuk melayani lelaki yang datang," ujar Kepala Polrestabes Bandung, Kombes Mashudi, Selasa (26/8/2014), saat menguraikan terbongkarnya kasus perdagangan manusia tersebut.
Mashudi mengatakan, polisi masih terus mengembangkan kasus ini karena tidak menutup kemungkinan ada korban lain selain YNA. "Dari pemeriksaan tersangka, katanya dia sudah sering menerima anak di bawah umur dari tersangka Je," ucap Mashudi.
Namun, pengakuan berbeda disampaikan DS saat ditanyai wartawan. Meski mengaku sebagai germo di Saritem, DS mengelak sudah membeli anak di bawah umur. "Saya enggak jualan, tapi menerima dari seseorang. Hanya satu anak," ujar DS.
DS juga mengaku, tak ada tarif tertentu sebagai imbal jasa kepada Je atas upayanya menyerahkan anak kepadanya. "Ya, uangnya cuma seridonya saja. Enggak dipatok," kata DS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.