Menurut Risma, saat ini, program Kota Surabaya sebagai Kota Konservasi Air sudah menunjukkan dampaknya.
"Kondisi Surabaya yang sekarang relatif bebas dari banjir dibanding tahun-tahun sebelumnya, meski pembangunan di Surabaya terus digalakkan. Ini bukti bahwa masyarakat sudah mulai paham pentingnya mengelola lingkungan," katanya di halaman SMA Negeri 6 Surabaya, Selasa (26/8/2014) sore.
Walikota perempuan pertama Surabaya ini menambahkan bahwa konservasi air lebih susah dibandingkan memperbaiki kualitas udara. Pasalnya, dalam koservasi air, banyak hal yang perlu dilakukan, mulai dari penanaman pohon hingga pengelolaan sampah.
“Ini memang lebih sulit. Tetapi, kalau sudah jadi budaya, akan terlihat mudah. Ini adalah tugas yang mulia, karena itu kita ajak anak-anak kita untuk ikut aktif dalam kegiatan ini,” tambahnya.
Dia berharap, sekolah yang mengikuti program tersebut harus didasari kesadaran yang tinggi terhadap lingkungan, bukan atas dasar perintah atasan atau lainnya.
"Kegiatan ini juga upaya membangun karakter siswa agar beraktivitas positif dan peduli lingkungan. Mereka tidak akan tertarik melakukan hal-hal yang tidak perlu," ujar Risma.
Program Eco Shool 2014 adalah program kerjasama Pemkot Surabaya, Yayasan Tunas Hijau, dan PT PJB Surabaya. Program ini menanamkan jiwa cinta lingkungan kepada siswa sekolah, yang diterapkan di lingkungan sekolah masing-masing. Di akhir periode, Pemkot Surabaya akan memilih sekolah yang dianggap berhasil menerapkan program ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.