Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adinda Juga Berinovasi Membuat Mi Kremes dari Daun Kersen

Kompas.com - 26/08/2014, 18:18 WIB
Kontributor Semarang, Puji Utami

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Selain berprestasi dari penelitiannya tentang manfaat biji kelor untuk menjernihkan air, Adinda Alifiansi Candra Dewi (18) juga pernah berprestasi dalam inovasi makanan sehat. Makanan itu berupa mi kremes dari daun kersen.

Inovasi yang dilakukan bersama rekan satu sekolahnya, Yosua Kevin Wibowo (16), itu berhasil membuat mereka meraih juara I tingkat nasional, tepatnya pada lomba pembuatan bisnis plan SMK dalam ajang Jambore Nasional Pendidikan Se-Indonesia yang digelar Forum Komunikasi Vokasi Katolik Indonesia (Vokkindo) pada 2013 lalu.

Adinda mengatakan, inovasi makanan tersebut berawal dari keprihatinannya dengan banyaknya jajanan anak-anak yang tidak sehat. Bahkan, jajanan tersebut justru mengandung bahan berbahaya, seperti pewarna tekstil, boraks, dan lainnya.

"Daun kersen itu penelitiannya sudah ada, banyak mengandung protein dan senyawa yang juga bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan," ungkapnya saat ditemui di SMK Theresiana, Jalan Gajahmada, Semarang, Selasa (26/8/2014).

Terlebih lagi, ungkap Adinda, pohon kersen ini banyak ditemukan di sekitar permukiman. Pohon ini juga mudah tumbuh dan ditanam di berbagai tempat tanpa perawatan khusus. Hal inilah yang mendorong Adinda mencoba berinovasi membuat daun kersen jadi makanan sehat.

"Apa yang banyak disukai anak-anak dan juga orang dewasa, dan itu adalah mi yang disukai banyak orang. Akhirnya kami mencoba membuat mi kremes dengan campuran daun kersen itu," tambahnya.

Untuk membuat mi, satu kilogram daun kersen itu diblender dan diambil sarinya, kemudian dicampurkan ke bahan lainnya, seperti tepung terigu, maizena, minyak sayur, telur, dan bumbu. Setelah menjadi adonan, kemudian bahan itu dicetak panjang-panjang menjadi mi, lalu direbus. Setelah itu, mi dipanggang memakai oven hingga kering.

"Jadinya, mi itu warnanya hijau dan yang pasti ya gurih karena hasilnya juga banyak yang suka. Kan waktu itu juga harus buat sampel dan juga sempat dijual di sekolah," ujarnya.

Mi kremes dari daun kersen itu dijual dengan harga yang cukup murah, yakni hanya Rp 500 per bungkus kecil.

"Ya, namanya jajanan anak-anak kan ya pasti murah, dan daun kersennya juga nggak usah beli, jadi tidak perlu menambah biaya produksi," tuturnya.

Saat ditanya apakah penelitian dan inovasinya itu akan dijadikan peluang usaha, Adinda mengatakan saat ini masih serius belajar dan fokus untuk menghadapi ujian sehingga belum memikirkan hal tersebut.

"Sebenarnya memang peluang juga, tapi saat ini mau fokus belajar dulu untuk persiapan ujian, setelah lulus nanti juga belum tahu mau bekerja atau melanjutkan kuliah," kata siswi kelas 12 jurusan farmasi yang bercita-cita menjadi apoteker tersebut.

Baca juga:

Adinda Berharap Penelitian soal Biji Kelor Bermanfaat bagi Masyarakat
Begini Cara Adinda Jernihkan Air Kotor Pakai Biji Kelor
Setahun Meneliti Biji Kelor, Adinda Raih Medali Emas di Taiwan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com