Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adinda Berharap Penelitian soal Biji Kelor Bermanfaat bagi Masyarakat

Kompas.com - 26/08/2014, 16:43 WIB
Kontributor Semarang, Puji Utami

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Tanaman kelor bagi sebagian besar orang di Indonesia sudah tidak asing lagi. Keberadaan tanaman ini mudah didapat dan juga mudah tumbuh di berbagai tempat.

Itulah yang membuat siswi SMK Theresiana Semarang, Adinda Alifiansi Candra Dewi (18), berharap penelitiannya terkait manfaat biji kelor bisa diaplikasikan di masyarakat.

"Daunnya juga biasa digunakan untuk sayur. Selain untuk penghijauan, banyak manfaat lain dari tanaman ini," ujar Adinda saat ditemui di sekolahnya di Jalan Gajah Mada, Semarang, Selasa (26/8/2014).

Penelitian Adinda tersebut ialah tentang manfaat serbuk biji kelor untuk menjernihkan air kotor. Penelitian ini sudah mendapatkan penghargaan, baik di tingkat lokal maupun nasional. Bahkan, ia sudah menyabet medali emas pada lomba riset tingkat SMA Asia-Pacific Conference of Young Scientist (APCYS) Ke-3 di Taiwan pada 18-22 Agustus 2014.

"Ya, memang belum untuk skala besar yang mendunia, tapi saya berharap bisa dimanfaatkan di lingkungan RT atau permukiman warga," kata gadis yang tinggal di Jalan Galar 2, No 13, Tlogosari, Semarang, itu.

Penggunaan serbuk biji kelor untuk menjernihkan air ini sangat mudah, hanya memasukkan serbuk ke dalam air kotor, kemudian diaduk dengan kecepatan dan waktu tertentu. Cara ini bisa dilakukan untuk menjernihkan air sungai yang keruh.

"Daripada memakai air sungai yang keruh untuk mandi dan lainnya, lebih baik kan dijernihkan dulu. Pohon kelornya bisa ditanam di pinggir-pinggir sungai atau sekitar rumah untuk penghijauan," ujarnya.

Penelitiannya ini memang berawal ketika melihat masih banyaknya warga yang menggunakan air sungai yang keruh untuk kebutuhan rumah tangga. Sebab, lingkungan sekitar sungai tidak teraliri air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat.

Pemanfaatan biji kelor ini bisa dilakukan secara gotong royong di suatu lingkungan ataupun sendiri-sendiri di rumah. Ia mengatakan bisa saja memberikan pelatihan dan cara menggunakan serbuk biji kelor tersebut jika memang ada yang berminat.

"Dengan ini, air sungai bisa jernih dan bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga sehingga kebutuhan air bersih warga bisa tercukupi, bahkan bisa saja langsung minum, tapi perlu penelitian lebih lanjut," tambah putri pertama dari empat bersaudara pasangan Kodrat Agung Ari Winanto dan Andrini Widiasari tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com