Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Museum Simalungun yang Menyedihkan

Kompas.com - 22/08/2014, 11:51 WIB

SIANTAR, KOMPAS.com
- Kepala Yayasan Museum Simalungun, Jomen Purba, meratapi kondisi museum itu kini. Museum yang berisi sejarah dan budaya Simalungun itu kini sangat jarang dikunjungi.

Menurut Jomen, bangunan itu hanya sekadar pajangan di pusat Kota Siantar. Museum, lanjutnya, tak lagi dianggap sebagai sesuatu yang menawan.

"Udah seringnya itu kuusulkan supaya ada sedikit dana untuk membuat supaya itu jadi lebih menarik. Supaya orang mau berkunjung kemari. Ke Pemkab (Simalungun) udah, ke Pemko (Pematangsiantar) udah," ujarnya, Kamis (21/8/2014).

Setiap hari, tak selalu ada pengunjung yang mendatangi Museum Simalungun. Jika ada yang datang, palingan hanya dua sampai empat pengunjung.

"Mana ada yang datang. Tengoklah sendiri kayak hari ini. Satu pun enggak ada yang datang. Sehari belum tentu ada yang datang. Kalau ada yang datang pun paling dua, tiga, empat," kata Jomen.

Masalah sepinya Museum Simalungun telah menjadi sorotan sejak lama. Menurut Jomen, pemerintah serta masyarakat Siantar dan sekitarnya seakan tak menganggap museum itu sebagai tempat yang menarik.

"Anda saja yang lantaran bukan orang sini. Kalau orang sini udah gak ada lagi yang peduli. Sekolah-sekolah aja pun enggak ada siswanya yang kemari," tambahnya.

Museum Simalungun terletak di pusat Kota Siantar, tepatnya di Jalan Sudirman, sebelah Kantor Polres Pematangsiantar.

Setiap hari, museum buka dari pagi sampai pukul 18.00 Wib. Pengunjung yang masuk dikenakan tarif sebesar Rp 5.000 untuk dewasa dan Rp 2.000-Rp 4.000 untuk anak-anak dan remaja.

"Retribusi itu paling untuk operasional ajanya. Kayak listrik, air," tandas Jomen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com