Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Penangkapan Tiga Jenglot Hebohkan Warga Prabumulih

Kompas.com - 21/08/2014, 11:41 WIB
PRABUMULIH, KOMPAS.com — Warga Kota Prabumulih, khususnya Kelurahan Sungai Medang, Kecamatan Cambai, dihebohkan dengan kabar penangkapan tiga sosok jenglot yang selama ini diyakini telah meresahkan warga di wilayah itu.

Terkait kehebohan ini, Lurah Sungai Medang, Kecamatan Cambai, Martadinata, seperti dilansir Tribun Sumsel, Kamis (21/8/2014), membenarkan kabar penangkapan tiga jenglot itu. Martadinata mengaku melibatkan ustaz yang didatangkan dari luar kampung untuk menangkap sosok mistis tersebut.

Menurut Martadinata, penangkapan jenglot dilakukan dengan ritual memberi sesajen di batang besar di kampung tersebut. "Ustaz memasang semacam dupa kemudian seketika keluar api, tidak lama berselang, sang ustaz sudah bergulat dengan jenglot dan berhasil menangkap jenglot," kata Lurah.

Tiga sosok jenglot itu kemudian disimpan di rumah petugas P3N Kelurahan Sungai Medang, Lukman Hakim. Jenglot disimpan di dalam kotak kaca di kamar tertutup dengan penerangan lilin dan dua dupa.

"Jenglot ini kita tangkap pada Senin malam, tiga jenglot ditangkap di tempat terpisah. Untuk menangkap jenglot sendiri kita mengajak ustaz dan tujuh warga lainnya," ungkap Lukman.

Kabar penangkapan jenglot ini pun tersebar dari mulut ke mulut. Lokasi tempat penyimpanan jenglot itu yang kemudian menjadi sasaran perhatian warga. Warga dari berbagai wilayah di Prabumulih terlihat mengantre untuk menyaksikan tiga sosok jenglot yang disimpan dalam kamar rumah Lukman.

Bahkan warga datang tidak hanya dari Kota Prabumulih, tetapi dari dua kabupaten tetangga, yakni Kabupaten Pali dan Kabupaten Muaraenim.

"Kita sangat penasaran karena warga beramai-ramai membicarakan penemuan jenglot, bentuknya yang seram, aneh, dan lainnya. Makanya kita sengaja sempatkan datang jauh-jauh untuk melihat langsung, ternyata seperti itu bentuk jenglot," ungkap Rani (21), warga Jalan Belitung Prabumulih Timur, Kota Prabumulih.

Hal yang sama disampaikan Diana (30). PNS di Pemkot Prabumulih ini mengaku, pada istirahat kantor ia sengaja menyempatkan diri melihat sosok jenglot karena di kantornya heboh soal kabar penemuan jenglot.

"Saya pikir ular berkepala manusia masih hidup, ternyata sudah mati, seperti patung dan tidak boleh disentuh. Kita jadi tidak yakin itu jenglot beneran," kata pegawai tersebut.

Terkait jenglot ini pula, Lukman mengaku mendapat perintah dari sang ustaz yang tidak boleh disebutkan namanya itu untuk memusnahkan tiga jenglot dengan cara dibakar, pada Jumat (22/8/2014) malam mendatang.

"Selain itu, pantangan lain, tiga jenglot ini tidak boleh difoto atau direkam. Jika itu dilakukan, maka dikhawatirkan jenglot akan hidup kembali," kata dia sekaligus memberikan alasan kepada wartawan maupun warga soal larangan mengambil gambar tiga jenglot tersebut.

Berdasarkan keterangan di situs Wikipedia, jenglot disebut sebagai figur berbentuk manusia yang berukuran kecil, sekitar 10-17 cm, berkulit gelap dengan tekstur kasar, berwajah seperti tengkorak dan bertaring mencuat, serta memiliki rambut dan kuku yang panjang.

Konon jenglot pernah ditemukan di beberapa wilayah di Nusantara, misalnya Jawa, Kalimantan, dan Bali. Banyak anggota masyarakat Indonesia yang meyakini bahwa jenglot sebagai makhluk yang memiliki kekuatan mistis dan dapat mengundang bencana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com