Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipanggil "Prabowo" Saat Pawai, Bupati Semarang Berhenti Naik Kuda

Kompas.com - 21/08/2014, 09:47 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com — Bupati Semarang Mundjirin mengaku mempunyai pengalaman tidak menyenangkan saat menunggang kuda dalam sebuah pawai baru-baru ini. Mundjirin menceritakan, saat mengikuti pawai di Kecamatan Sumowono, ia didaulat untuk menunggang kuda. Ia pun berada di depan rombongan pawai itu yang disaksikan oleh ribuan warga.

Namun, setelah menempuh jarak puluhan meter, tiba-tiba ia memutuskan untuk berhenti. Padahal, titik finis pawai masih jauh. "Saya akhirnya stop di jalan, selain karena capek, banyak orang teriak-teriak, 'Hoo Prabowo... hoo Prabowo'," ungkap Bupati saat ditemui di Ungaran, Kamis (21/8/2014) siang.

Rupanya, Mundjirin tidak berkenan dirinya disamakan dengan sosok calon presiden yang saat ini menggugat hasil pemilihan presiden di Mahkamah Konstitusi, Prabowo Subianto. Sebab, Mundjirin mengaku masih sebagai kader PDI-P dan pendukung Joko Widodo.

"Lho saya (pendukung) Jokowi kok diundang-undang (dipanggil) Prabowo. Sudah saya di sini saja, saya pindah mobil," ujar dia.

Sebelumnya, Mundjirin meminta maaf kepada publik terkait pelaksanaan pawai pembangunan untuk memperingati HUT Ke-69 RI yang digelar di Ambarawa, Senin lalu. Seperti diberitakan sebelumnya, dalam pelaksanan pawai itu, banyak siswa SD yang jatuh pingsan karena kelelahan.

Selain menempuh rute yang tergolong panjang, pelaksanaan pawai juga molor hingga malam hari. "Saya mohon maaf karena itu di luar dugaan karena ada pengombyong (pengiring) yang jumlahnya sampai 700, itu total pengombyong dari kontingen SD saja," kata Bupati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com