Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Weni, Arief Anak Korban Tsunami Aceh Ditemukan Jadi Gelandangan di Payakumbuh

Kompas.com - 20/08/2014, 14:59 WIB
Kontributor Kompas TV, Raja Umar

Penulis

ACEH BARAT, KOMPAS.com - Arief Pratama (17), abang dari bocah Weni, buah hati pasangan Jamaliah dan Septi Rangkuti akhirya bisa kembali berkumpul dengan orangtuanya setelah 10 tahun terpisah akibat hanyut dihantam gelombang tsunami Aceh 2004 lalu.

Selama 10 tahun terakhir, Arief Pratama dengan nama pangilan Solin, hidup di di Payakumbuh, Padang, Sumatera Barat. Saat dipertemukan dengan kedua orangtuanya, Senin, 20 Agustus lalu, diketahui Solin menjalani hidupnya sebagai gelandangan.

“Selama ini dia hidup di jalanan, tinggalnya berpindah-pindah di emperan toko orang dia tinggal. Ada ibu Lana pemilik warnet yang mau asuh dia. Tapi dia (Solin) tidak mau tinggal di rumah ibu itu, dia sering datang makan ke tempat ibu Lanna,” kata Jamaliah saat dijumpai Kompas.com, Selasa (20/8/2014), di Aceh Barat.

Jamaliah bercerita, pertemuannay dengan Solin berawal saat ada tayangan di salah satu stasiun televisi nasional yang menyiarkan langsung wawancara Jamaliah setelah bertemu dengan anak perempuannya Weni (14). Kala itu, Lana Bestari (30) sempat menonton wawancara tersebut. Dia merasa tak asing dengan wajah Jamaliah dan anak gelandangan yang sering datang ke warnetnya.

“Karena Lana melihat wajah saya dengan anak itu mirip, makanya dia foto dan dia kasih lihat ke Arif, saat ditanya, Arif mengenal itu ibunya,” ujar Jamaliah.

Singkat cerita, foto Solin yang juga disapa Ucok bisa dikirimkan kepada Jamaliah dengan bantuan sejumlah pekerja media. Jamaliah pun pun bisa menghubungi Lana melalui sambungan telepon. "Saya langsung telepon dan ngomong dengan dia (Solin). Saat itu dia langsung menangis,” kata Jamaliah.

Yakin bahwa Solin adalah putranya yang selama ini hilang, Jamaliah langsung bertolak ke Payakumbuh, dan menjemput buah hatinya itu untuk dibawa ke Aceh Barat. “Kemarin kami jemput dia, tadi pagi jam 7 sampai ke sini “ kata Jamaliah.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com