Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Kecurangan Itu Sudah Terlalu Menyakitkan Hati

Kompas.com - 19/08/2014, 21:06 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Calon presiden RI, Prabowo Subianto, tak terima ketika dia dan pasangannya, Hatta Radjasa, dinyatakan kalah oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia tidak terima karena merasa dicurangi.

Akhirnya, pasangan nomor urut satu ini mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) untuk meminta keadilan.

Prabowo mengaku bingung dengan pelaksanaan Pilpres 2014 di Indonesia. Di sejumlah daerah, kata dia, kecurangan-kecurangan dilakukan secara berlebihan.

"Bagaimana bisa di negara yang merdeka ini, negara yang terhormat ini, bisa ada mayat nusuk (memilih) sampai 6 kali? Hah? Orang yang sudah mati bisa nusuk 6 kali? Yang masih hidup aja hanya bisa nusuk 1 kali," tekan Prabowo dalam acara halalbihalal dengan pendukungnya di Sasana Budaya Ganeca (Sabuga), Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/8/2014).

Menurut Prabowo, kecurangan seperti ini sudah sangat keterlaluan. Pihaknya tidak bisa tinggal diam atas hal itu.

"Masalahnya, kecurangan ini sudah terlalu kelihatan di depan mata, sudah terlalu menyakitkan hati," keluhnya.

Prabowo menilai, di Indonesia ini pendidikan politik masih minim. Namun, kecurangan seperti itu, kata dia, sungguh tak bisa dibiarkan. Dia menyatakan, kecurangan itu sudah mengkhianati dan merobek-robek UUD 1945.

"Kalau negara membiarkan kecurangan-kecurangan itu, ya jelas sangat berbahaya. Kecurangan ini artinya sudah merobek-robek UUD 45, undang-undang dasar kita. Ini artinya mereka (lawan politik) sudah menghina rakyat Indonesia yang membela UUD 45," tekannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com