Prabowo mengatakan, pada 2009, dirinya diminta PDI Perjuangan untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi calon presiden Megawati Soekarno Putri. Namun, sekarang, dirinya malah diserang.
"Tahun 2009, saya diminta jadi wapresnya Megawati. Namun, tahun 2014, mereka menyerang saya dengan segala macam tuduhan," keluhnya di hadapan ribuan pendukungnya di lapangan Sabuga, Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Namun, lanjut Prabowo, hal itu bukanlah menjadi masalah. Yang menjadi masalah, menurut dia, manakala proses pemilu itu dirusak dan tidak dijalankan dengan sebaik-baiknya dan sejujur-jujurnya.
"Itu tidak menjadi masalah, tidak menjadi masalah bagi saya, tetapi masalahnya, manakala proses pemilihan umum dirusak, manakala penyelenggara pemilu ikut melindungi, ikut memungkinkan kecurangan yang begitu besar dan terang-terangan di hadapan rakyat Indonesia," tandasnya.
Pada Pilpres 2014 ini, Prabowo mengaku tidak pernah menghina lawan politiknya. "Saya selalu dalam kampanye, dalam setiap pertiwi, selalu berusaha mengajak untuk berpikir kebaikan. Saya tidak pernah menghina dan memfitnah orang lain. Saya dihina, dituduh dengan hal yang keji-keji, saya pun tidak pernah menjawab," ujarnya.
Sebelumnya, Prabowo menyatakan optimistis akan memenangi gugatan Pilpres 2014 di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kita tidak akan diam untuk membangun negeri ini. Bukan kekuasaan yang kita kejar, melainkan bahwa kita ingin memajukan Indonesia. Saya yakin, kami pasti menang, kami pasti menang," teriak Prabowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.