Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walau Tanpa Kaki, Sugeng Sukses Jadi Pembuat Gitar Elektrik (2)

Kompas.com - 19/08/2014, 19:35 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis


KENDAL, KOMPAS.com - Sugeng Priyono (37) mampu membuat gitar elektrik dengan kualitas yang tidak kalah dengan produk yang ada di pasar. Meski memiliki keterbatasan fisik karena tidak mempunyai kaki, Sugeng sukses mengembangkan bisnisnya sampai kini.

“Ini adalah anugerah Tuhan. Sebab di balik kekurangan tubuh saya, saya mempunyai keahlian yang jarang dipunyai oleh orang lain, “ ujar Sugeng (baca selengkapnya: Walau Tanpa Kaki, Sugeng Sukses Jadi Pembuat Gitar Elektrik (1).


Keahlian Sugeng di bidang perkayuan didapat dari ayahnya, Yakub, yang dikenal sebagai tukang kayu andal di desanya. Dia mengaku kenal baik dengan jenis dan cara pengelolaan kayu karena sering melihat ayahnya memilih kayu yang baik dan menghaluskan permukaannya.

Ide untuk membuat gitar sendiri datang setelah pulang dari menjalani pengobatan di Balai Pengobatan milik Yayasan Kristen Untuk Kesehatan Umum (YAKKUM) Yogyakarta tahun 1994. Selama setahun, Sugeng memang menjalani proses pengobatan pada kedua kakinya yang cacat sejak lahir.

Dia menjalani serangkaian pengobatan agar kedua kakinya bisa memakai kaki palsu sehingga suatu waktu bisa berjalan layaknya orang normal.

”Kedua kaki saya harus dioperasi, karena kalau tidak, saya sulit bisa memakai kaki palsu,” ungkap Sugeng.

Saat proses menjalani pengobatan di Kota Pelajar inilah, Sugeng seringkali melihat Budiono, seorang pengrajin gitar yang sedang memproduksi gitar elektrik. Karena sering melihat proses pembuatan gitar elektrik di bengkel milik Budiono yang letaknya tidak jauh dari tempatnya dirawat, keinginan Sugeng untuk belajar membuat gitar timbul.

Gayung pun bersambut, Budiono mengajarkannya cara membuat gitar elektrik berkualitas tinggi. Selain menjalani pengobatan selama setahun, Sugeng juga mengisi hari-harinya dengan belajar membuat gitar elektrik.

Berbekal ilmu dari Budiono, Sugeng pun mencoba mempraktekkannya di rumah setelah pulang ke rumah. Uji coba itu membuahkan hasil. Beberapa temannya diminta untuk mencoba memainkan gitar buatannya itu. Mereka pun memuji kualitas gitar buatan Sugeng. Menurut teman-temannya, gitar itu bagus, nadanya juga pas dan tidak fals.

Komentar positif dari teman-temannya membuat Sugeng semakin percaya diri untuk terus melanjutkan usahanya membuat gitar elektrik.

Kekasih dan modal usaha

Ada kisah menarik dari gitar elektrik yang pertama kali dibuatnya. Sugeng menukar gitar tersebut dengan kompresor yang akan digunakan untuk menunjang usahanya. Gitar bikinannya pertama kali itu kini berada di Kalimantan.

“Kebetulan ada teman dari Kalimantan tertarik dengan gitar buatan saya, karena saya tidak memiliki kompresor, maka gitar tersebut saya tukar sama kompresor,” kenang warga RT 2 RW 1 Mijen Merbuh, Singorojo, Kendal ini.

Dari hasil usahanya itu, kini Sugeng sudah bisa membantu membuat mushala milik keluarga di depan rumahnya. Selain harapan akan kekasih yang mau dinikahinya, Sugeng berharap ada dukungan modal untuk mengembangkan usahanya.

“Saat ini yang saya harapkan adalah bantuan modal usaha untuk pengembangan,” tandasnya.


TAMAT

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com