Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN: Peredaran Ganja di Jabar Terbesar Kedua Setelah Aceh

Kompas.com - 19/08/2014, 15:42 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat Brigadir Jenderal Anang Pratanto mengatakan bahwa Jawa Barat merupakan provinsi kedua terbesar peredaran ganja setelah Banda Aceh.

"Jabar menjadi provinsi dengan urutan terbesar kedua dalam peredaran ganja setelah Aceh," kata Anang seusai mengikuti apel Hari Ulang Tahun ke-69 Jawa Barat di Lapangan Gasibu, Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/8/2014).

Besarnya peredaran ganja ini, menurut Anang, karena jumlah pemakai atau penyalahgunaan ganja di Jabar ini terbilang besar. Dia menyebutkan, penyalahgunaan narkotika di Jawa Barat sebesar 2,6 persen dari total populasi. Dari jumlah itu, pecandu ganja sebanyak 2 persen.

"Oleh karena itu, diperlukan upaya penanggulangan yang maksimal, terpadu dan berkesinambungan dari semua pihak," kata Anang.

Menurut Anang, ganja yang tersebar di Jabar berasal dari Aceh. Modus penyelundupannya pun beraneka ragam, ada yang lewat jalur darat, laut dan udara.

"Yang kita tangkap pada bulan Juli lalu, ganjanya disimpan di dalam mobil truk tronton, di atasnya ada mainan, jadi seolah membawa mainan padahal di bawahnya ada tumpukan ganja," katanya.

"Ganja itu dikirim ke di antaranya Jabar, Banten, DKI Jakarta dan Jateng," tambahnya.

Sementara itu, pecandu ganja dari segi usia, Anang menyebutkan mayoritas kalangan remaja hingga anak-anak.

"Banyaknya oleh kalangan remaja, tapi tak sedikit anak usia di bawah umur, atau yang masih SD sudah berani mencoba mengisap ganja. Ini menjadi perhatian kami," katanya.

Pada pertengahan Juli 2014 lalu, BNNP Jabar menyita sebanyak 390 kilogram ganja di Tangerang, Banten dan 200 kilogram ganja di kawasan Bogor.

"Baru-baru kemarin kami menyita 590 kilogram ganja yang nilainya mencapai satu miliar empat ratus tujuh puluh lima juta rupiah," jelas Anang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com