Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok Warga Dua Desa, Korban Tewas Dibuang di Depan Kantor Polisi

Kompas.com - 18/08/2014, 15:49 WIB

LEWOLEBA, KOMPAS.com
- Tragedi 17 Agustus 2014 di Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, memakan korban jiwa. Warga dua desa di kecamatan itu saling serang pada saat puncak peringatan HUT ke-69 Proklamasi Kemerdekaan RI, Minggu (17/8/2014) siang.

Dalam kejadian itu, satu rumah di kompleks Kantor Camat Wulandoni dibakar. Seorang warga, Korinus Lanang Manuk, tewas di tempat dan sejumlah warga lainnya luka-luka. Satu sumber menyebutkan, usai dibunuh, mayat Korinus dibuang di jalan raya, depan kantor polisi.

Kapolres Lembata, AKBP Wresni HS Nugroho, bersama sejumlah polisi terjun ke lokasi kejadian Minggu pagi. Kapolres membawa pasukan dengan satu mobil Dalmas untuk mengamankan situasi.

Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, S.T, didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Lembata, Drs. Petrus Toda Atawolo, M.Si, memimpin pertemuan di rumah jabatan bupati. Dalam pertemuan itu, Bupati Sunur menginstruksikan tim medis segera ke lokasi kejadian. Selain itu, membentuk tim terpadu untuk menelusuri penyebab kasus tersebut.

Bupati Sunur juga menginstruksikan segera menurunkan bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan dan bantuan lainnya bagi warga yang membutuhkan. Ia mengimbau agar semua pihak menahan diri sehingga tidak menimbulkan persoalan yang lebih luas.

Gara-gara batas wilayah

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kasus berdarah antara warga Desa Wulandoni dan Pantai Harapan itu terjadi sejak Sabtu (16/8/2014). Saat itu sejumlah warga sedang mengerjakan talud pengaman pantai yang merupakan item pekerjaan dari program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM).

Ketika proyek pembangunan talud sepanjang 600 meter itu sedang dikerjakan sejumlah warga, tiba-tiba Ketua Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Wulandoni, Gabriel Kilok, bersama Sekretaris BKAD, Valens, datang dan melarang kelanjutan pekerjaan talud itu.

Keduanya beralasan bahwa talud yang sedang dikerjakan warga sudah melewati batas Desa Wulandoni sepanjang kurang lebih 40 meter. Sementara bagi warga Pantai Harapan, lokasi pengerjaan talud tersebut masih berada dalam wilayah desa mereka.

Atas larangan tersebut, para pekerja talud marah. Mereka membawa Gabriel dan Valens ke kantor desa. Informasi yang diperoleh bahwa keduanya sempat dianiaya, bahkan salah satu di antaranya pingsan. Namun kasus itu telah diselesaikan hari itu juga.

Pada Minggu (17/8/2014) pagi, tiba-tiba ada serangan mendadak dari warga Wulandoni ke Pantai Harapan. Serangan itu mendapat reaksi dari warga setempat. Warga pun melakukan aksi balasan.

Dalam serangan itu, kantor camat dilempari, dan beberapa rumah warga dilempari batu. Bahkan salah satu rumah pegawai kecamatan dibakar massa. Sekitar pukul 16.30 Wita, diperoleh informasi bahwa dalam insiden saling serang itu, satu warga tewas, beberapa lainnya luka-luka. Informasi ini masih simpang siur. Kapolres Lembata, AKBP Wresni HS Nugroho bersama satu masih berada di lokasi kejadian.

Salah satu sumber menyebutkan, korban tewas berusia sekitar 50 tahun. Korban kemungkinan dibunuh tak jauh dari kantor polisi. Mayat korban dibuang di jalan raya depan kantor polisi. Korban dibuang sekitar pukul 15.00 Wita.

Hingga pukul 18.00 Wita, mayat itu belum dievakuasi. Sumber itu juga menyebutkan, dalam kejadian itu, polisi sudah melakukan tembakan peringatan dan menghalau massa. Namun usaha polisi tidak digubris sama sekali. Sampai Minggu sore tercatat satu korban tewas, satu korban lainnya perut terburai keluar, satu korban kepalanya diparangi dan satunya lagi telinganya putus.

Dievakuasi ke Lewoleba

Mayat Korinus Lanang Manuk telah dievakuasi ke Lewoleba tadi malam. Turut dievakuasi Yoseph, korban yang menderita luka serius di sekujur tubuhnya. Dua korban dibawa ke Lewoleba oleh aparat kepolisian Polres setempat. Korban dibawa dari Wulandoni sekitar pukul 18.00 Wita, tiba di RSUD Lewoleba sekitar pukul 22.00 Wita. Korinus akan diotopsi untuk kepentingan hukum.

Mendengar kabar bahwa dua korban "perang" antardesa itu telah tiba di rumah sakit, Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur bersama sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) langsung bergegas.

Mengenakan pakaian putih-putih lantaran baru habis melakukan toast kenegaraan, Bupati Sunur langsung menuju rumah sakit. Di tempat itu, ia mengamati secara saksama luka-luka menganga yang ada pada tubuh Korinus. Tak lama berselang, para pejabat itu pun berdoa demi keselamatan jiwa korban.

Diperoleh informasi, untuk membantu memulihkan keamanan di Wulandoni, Kapolres Lembata, AKBP Wresni HS Nugroho telah menghubungi Kapolda NTT, Brigjen Pol Untung Yoga Ana untuk meminta bantuan pasukan dari Polres Flores Timur (Flotim) dan Sikka. Sekitar pukul 23.00 semalam, bala bantuan itu tiba di Lewoleba, selanjutnya langsung turun ke Wulandoni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com