Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Belum Sepenuhnya Merdeka, Santri dan Petani Kibarkan Bendera Kecil

Kompas.com - 17/08/2014, 15:25 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis


MALANG, KOMPAS.com - Puluhan petani, santri dan anak jalanan di Desa Kuwolu, Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur menggelar upacara HUT ke-69 Kemedekaan RI dengan cara mengibarkan bendera kecil berukuran 5x10 centimeter. Upacara digelar di lapangan desa mereka, Minggu (17/8/2014) siang.

Pengibaran bendera kecil ini adalah sebagai bentuk protes kepada pemerintah bahwa Indonesia memang secara fisik sudah merdeka, namun secara ekonomi, pendidikan dan kesehatan, masih terjajah.

Dalam upacara yang digelar seadanya itu, para peserta mengenakan pakaian sesuai dengan latar belakang mereka masing-masing. Para santri mengenakan kopiah dan sarung. Petani berpakaian lusuh dengan mengenakan topi caping. Sementara anak jalanan mengenakan celana pendek.

Ketua pelaksana upacara HUT Ke-69 RI, Muallimin mengatakan, pengibaran bendera kecil itu sebagai bentuk protes bahwa rakyat Indonesia, petani, santri, dan anak jalanan belum sepenuhnya menikmati kemerdekaan Republik Indonesia.

"Walau Indonesia sudah merdeka, petani, santri, anak jalanan belum sepenuhnya merdeka pada sisi pendidikan, ekonomi dan kesehatannya. Biaya untuk kesehatan mahal, biaya pendidikan masih mahal dan petani masih banyak yang miskin," katanya.

Muallimin berharap, ke depan, petani, santri dan anak jalanan khususnya di Kabupaten Malang dan umumnya seluruh Indonesia, bisa merdeka lahir dan batin.

"Semoga pemerintah peduli petani, santri dan anak jalanan. Tidak melakukan korupsi uang negara," katanya.

Lebih lanjut Muallimin merasa bangga bisa menggelar upacara HUT RI bersama petani, santri dan anak jalanan. Menurut dia, kegiatan ini adalah bentuk nasionalisme rakyat kecil yang juga mengibarkan bendera kecil.

Kata Muallimin, petani, santri dan anak jalanan juga punya jiwa nasionalisme. Mereka berhak menghormati para pahlawan yang berjuang mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan bangsa Indonesia.

"Semoga rakyat Indonesia ke depan semakin jaya dan merdeka," harapnya.

Sementara itu, Sri Rosyida, salah satu petugas pengibar bendera mengaku merasa kesulitan mengibarkan bendera yang berukuran sangat kecil itu.

"Saya sering mengibarkan bendera di sekolah. Tapi sekarang lebih sulit, karena benderanya sangat kecil, ukuran 5x10 centimeter," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com